Lalu, pemuda 18 tahun asal Nusa Tenggara Barat (NTB), itu belum lama menjadi penghuni pelatnas atletik. Dia bergabung di kawah candradimuka-nya atlet atletik terbaik nasional di Jakarta sejak Januari 2018.
Sebuah jalan dengan cara tak biasa dibuat Lalu untuk mendapatkan tiket pelatnas. Dia bikin geleng-geleng kepala panitia penyelenggara Kejuaraan nasional Antar PPLP pada November 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ajang itu, Lalu mencatatkan waktu 10,25 detik di nomor 100 meter. Torehan waktu itu membuat panitia penyelenggara tak percaya dengan hasil yang dibukukan Lalu.
Mereka sampai mengecek ulang alat pengukur, dari timing system, wind speed, dan jarak trek. Tak menemukan kesalahan, Lalu dinyatakan sah sebagai juara di nomor lari 100 meter itu. Dia juga berhasil memecahkan rekornas junior di yang dipegang Sudirman Hadi dengan waktu 10,45 detik.
Setelah dipoles lima bulan di pelatnas, Lalu mewakili Indonesia di kejuaraan Asia Atletik Junior. Kepercayaan itu dijawab Lalu dengan meraih medali emas dengan dari nomor 100 meter dengan waktu 10,27 detik dalam final di Stadion Gifu Nagaragawa, Jepang pada 8 Juni 2018.
Kini, Lalu melanjutkannya di level dunia. Tampil dari lintasan nomor delapan (nonunggulan), Lalu berhasil finis terdepan dengan waktu 10,18 detik.
Atlet berusia 18 tahun itu mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatat waktu 10,22 detik.
Dengan catatan waktu tersebut Lalu kian dekat dengan rekor manusia tercepat asaia Tenggara, Suryo Agung Wibowo. Suryo mencatatkannya di SEA Games 2007 dengan waktu 10,17 alias tinggal berjarak 0,01 detik.
Hebat, Lalu!
(fem/din)