Paralayang untuk pertama kalinya akan dipertandingkan dalam ajang Asian Games. Nomor ini akan akan digelar di kawasan Puncak, Cianjur.
Paralayang Indonesia menempati peringkat pertama ranking dunia versi World Air Sports Federation (FAI) dalam kategori ketepatan mendarat per 1 Juli 2018. Dengan pencapaian itu, paralayang diharapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa menyumbang tiga emas, masing-masing di ketepatan mendarat regu putra, regu putri, dan ketepatan mendarat individu putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beban memang berat, apalagi saya senior. Tapi saya yakin kalu di akurasi regu, tim ini bisa," kata Lis saat ditemui di pelatnas paralayang, Kamis (26/7/2018) sore WIB.
"Saya pribadi di masa-masa mendekati ini sudah siap 90 persen. Tapi untuk sekarang kondisi lagi tidak fit setelah beberapa hari ini terbang tinggi," sambungnya.
"Paling berat itu dari Jepang karena ada juara dunianya. Tapi alhamdulillah alat kami nanti sangat bagus. Itu alat terbaik di dunia yang kami pakai."
"Kami tahu, lawan kami itu sudah pernah juara dunia. Kami optimis dengan alat yang sama dan tempat ini. Mereka bisa terbang di tempat yang terang sedangkan di sini tidak. Kami juga sudah coba semua kondisi di sini, mereka belum. Nah, itu keuntungan kami," Lis menegaskan.
Area pelatnas tim paralayang juga akan menjadi salah satu venue Asian Games 2018. Beberapa tim sudah melakukan latihan di tempat tersebut.
"Satu minggu yang lalu Thailand, China, dan Korea sudah latihan di sini. Mungkin dua minggu lagi mereka latihan lagi di sini," Lis menambahkan.