Untuk Beri Kesempatan Atlet Adaptasi, INAPGOC Masih Tunggu Serah Terima GBK

Untuk Beri Kesempatan Atlet Adaptasi, INAPGOC Masih Tunggu Serah Terima GBK

Mercy Raya - Sport
Jumat, 07 Sep 2018 23:52 WIB
Asian Para Games 2018 segera digelar 8-16 Oktober. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) masih menunggu serah terima dari Pusat Pengelolaan Kompleks GBK untuk bisa menggunakan venue.

Pemusatan latihan atlet nasional Paralimpiade rencananya akan dipindah ke Jakarta, menyusul rampungnya Asian Games pada 2 September lalu. Namun rencana itu masih harus menunggu serah terima antara INAPGOC dengan PPK GBK.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepanjang yang saya tahu, serah terima itu akan dilakukan 15 September karena mereka sedang proses penyerahan. Artinya setelah tanggal itu maka teman-teman NPC Solo sudah bisa berlatih di sini (Jakarta)," kata Direktur Sport INAPGOC, Fanny Irawan, kepada detikSport, Jumat (7/9/2018).

"Dan tentunya ketika mereka berlatih di Jakarta, itu yang kami harapkan. Karena mereka bisa lebih terbiasa dengan suasana venue yang mereka gunakan," imbuhnya.

Selain venue-venue yang berada di GBK, sebelas venue lainnya juga menjadi tantangan lain karena sebagian merupakan milik swasta.




"Jadi rata-rata venue yang di luar GBK itu di atas tanggal 25 September. Karena beberapa ada yang punya Pemda DKI dan swasta. Contoh swasta itu seperti di Balai Kartini, Balai Sudirman, karena pasti mereka ada kerjasama untuk acara lainnya. Sementara kami harus menyesuaikan dengan jadwal mereka," dia menjelaskan.

"Begitu dengan JIExpo Kemayoran yang diperuntukkan untuk cabor blind judo. Kami tidak bisa langsung menggunakan karena mereka punya jadwal disewakan," tambahnya.




Namun kendati jadwal penggunaannya mepet, hal itu dijamin tak berpengaruh ke pengerjaan lay out pertandingan yang akan dilakukan oleh panitia.

"Itu tidak akan lama karena perbaikannya tidak banyak. Justru tantangan berikutnya adalah bagaimana membuat vip lounge untuk mengakomodir teman-teman disabilitas, karena kan banyak dari federasi, pejabatnya juga ada yang disabilitas. Jadi kami harus berpikir ke aras sana," ujarnya. (mcy/raw)

Hide Ads