Hal tersebut menyusul kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 pada Agustus-September lalu, yang diiringi sukses prestasi dengan berada di posisi keempat klasemen akhir. Ini merupakan pencapaian terbaik Indonesia sepanjang sejarah pesta olahraga negara-negara se-Asia tersebut.
Baca juga: Kemenpora Gelar Gebyar Haornas di Ternate |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isnanta menambahkan, keberhasilan Indonesia menggelar Asian Games 2018 serta sukses kontingen Merah-Putih finis keempat di Asia menjadi momentum regenerasi atlet-atlet nasional. Ini juga jadi kesempatan mempromosikan kegiatan olahraga demi pembangunan karakter bangsa.
"Pada tataran masyarakat umum, Kami juga telah memecahkan rekor dunia senam poco-poco agar mendorong masyarakat tetap menyukai olahraga, selain program Kementerian seperti Gala Desa ataupun Sepeda Nusantara," katanya.
Pria asal Kulon Progo itu juga mengatakan bahwa peringatan Hari Olahraga Nasional ke-35 di Ternate sekaligus menumbuhkan semangat berolahraga di luar pulau Jawa, dan menyelaraskan kebijakan Presiden Joko Widodo terkait revolusi mental.
Terkait Asian Para Games 2018 yang akan digelar pada Oktober nanti, Isnanta mengungkapkan bahwa ini jadi kesempatan untuk masyarakat memupuk solidaritas terhadap penyandang disabilitas.
"Peringatan Hari Olahraga Nasional pada tahun ini berlangsung di antara dua kegiatan olahraga besar di Indonesia yaitu Asian Games dan Asian Para Games 2018," katanya.
"Melalui Haornas dan jelang Asian Para Games, mari kita menjadi bangsa yang ramah bagi para difabel dan menyediakan akses khusus bagi mereka di tempat-tempat umum," terang Isnanta.
Peringatan Hari Olahraga Nasional 2018 di Ternate pada 7-9 September juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Di antaranya Pameran Nasional Peringatan Haornas, Gala Desa, Sepeda Nusantara, dan Pawai Obor Asian Para Games 2018, sedangkan puncak perayaan berlangsung di Lapangan Kei Raha. (rng/raw)