Hal itu diungkapkan pelatih senior atletik Slamet Widodo di sela-sela latihan tim para atletik di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (18/9/2018). Slamet optimistis karena atlet Indonesia unggul di nomor jarak pendek dan tolak peluru.
"Target kami oleh pusat tiga emas tapi kami optimistis bisa lebih," kata Slamet kepada detikSport.
Baca juga: Para Atletik Belum Terima Alat Sepenuhnya |
Adapun proyeksi medali emas itu sumbernya dari nomor lari 100 meter T37 atas nama Sapto Yogo Pramono. Cabang itu diperuntukkan untuk atlet yang mengalami kekakuan otot karena saraf.
"Kemudian lari 100 meter T42 (disabilitas kaki) atas nama Karisma Evi dan potensi lainnya nomor tolak peluru putri T20 (tuna grahita yg IQ dibawah 70) atas nama Suparniati," sambungnya.
Slamet juga optimistis karena para atlet National Paralympic Committee (NPC) telah melakukan tiga uji coba sejak pelatnas Januari hingga saat ini. Pertama di Kejuaraan para atletik di Beijing, test event Asian Para Games, juga try in dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jatim.
Slamet sendiri meyakini sumbangan emas yang ditorehkan atletnya akan lebih dari itu. Karenanya, tim pelatih masih terus menyisir berbagai peluang. Apalagi nomor yang dipertandingkan banyak, yakni 84.
"Kami nanti menurunkan 44 atlet untuk mengikuti 84 nomor. Tapi nanti kelihatannya akan berkurang karena kami akan fokuskan untuk yang berpotensi saja. Sebab, satu atlet ini ada yang ikut tiga nomor, dua nomor. Jadi semisal satu nomor tak ada kans maka lebih baik kami fokuskan di dua nomor saja. Kami kan bisa lihat progresifitasnya seperti apa, lalu perkembangan lawan juga kemudian di-compare," bebernya.
Di Asian Para Games 2014 Incheon, cabang atletik menyumbangkan sembilan medali yang terdiri dari dua medali perak dan tujuh perunggu.
(mcy/mrp)