.webp)
Laura Dinda belum lama harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Remaja kelahiran Pekanbaru 19 tahun silam itu mengalami keterbatasan pergerakan kaki setelah cedera tulang ekor pada 2015.
Setelah bisa menerima perubahan drastis dalam periode kehidupannya, Laura, yang memang sudah rutin mengikuti kejuaraan renang di tingkat provinsi, berani kembali ke kolam renang lagi. Dia malah berhasil mengisi skuat Timnas renang menuju Asian Para Games 2018 Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mimpi terbesar saya itu bisa menyeimbangkan kuliah dan renang. Semester kemarin cuti, semester depan baru mau mulai lagi," kata Laura dalam One on One detikSport.
"Saya memilih jurusan ini karena nyambung dengan pengalaman hidup saya sendiri. saya bisa berkaca pada diri saya sendiri. Saya melihat di Indonesia kesehatan mental jarang diperhatikan, sejauh ini baru kesehatan fisik dengan gembar-gembor BPJS salah satunya, tapi mental enggak," kata Laura.
"Saya ingin menjadi sosok yang ingin berkontribusi pada kesehatan mental itu. Contohnya saya. Saya enggak ingin ada orang yang sendirian melewati masa-masa berat seperti saya waktu itu," tutur Laura.
Dari sisi prestasi olahraga, Laura juga optimistis bisa terus berkiprah di ajang nasional dan internasional. Dia hanya akan berhenti ketika benar-benar tak sanggup lagi.
"Renang sudah menjadi hidup saya. Saya akan berenang sampai tak sanggup lagi," ujar dia.
(fem/fem)
