Deni dan lifter Indonesia lain telah menjalani latihan di Ashgabat, Turkmenistan, sejak tiga hari lalu. Kontingen Indonesia dijadwalkan memulai pertandingan pada Jumat (2/11/2018) waktu setempat.
Khusus Deni akan memulai perburuan poin Olimpiade pada 4 November. Dia akan turun di kelas 67 kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya insya Allah siap menghadapi event ini," kata Deni kepada detikSport, Kamis (1/11).
Bagi Deni, kejuaraan dunia angkat besi tahun ini sangat penting untuknya membuka peluang menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Dia juga optimistis bisa tembus delapan besar meski yang menjadi lawannya merupakan tiga terbaik di multievent terbesar.
Mereka antara lain peraih medali emas Asian Games 2018 kelas 69 kg, lifter Kolombia Doston Yakubov, juara olimpiade 2016 Rio de Janeiro kelas 62 kg Oscar Figueroa.
"Kebanyakan memang dari 62 kg naik ke kelas 67 kg. Karena kalau main 62 kg mereka hari-hari berat badannya sudah 65 kg sampai 66 kg. Angkatannya mungkin jauh lebih 155 kg sampai 160 kg. Tapi kans masih ada," ujar Deni.
"Berusaha yang terbaik untuk bisa menembus top 8. Melihat basic latihan berat badan pernah masuk 67 kg dan masuk angkatan total 310 kg. Snatch 140 kg dan clean and jerknya 170 kg. Itu saat latihan di Jakarta. Untuk di sini kena 130 kg (snatch) dan 160 kg (clean and jerk)," dia menjelaskan.
"Strategi dari segi program sudah disesuaikan. Tinggal atlet jaga kondisi dan jaga makan. Istirahat, enggak banyak jalan, dan tidak banyak pikiran," ujar dia.
(mcy/fem)