Jelang Proliga 2019, Amalia Fajrina Antusias tapi...

Jelang Proliga 2019, Amalia Fajrina Antusias tapi...

Mercy Raya - Sport
Rabu, 05 Des 2018 21:45 WIB
Amalia Fajrina (Instagram Amalia Fajrina)
Jakarta - Proliga 2019 akan bergulir akhir pekan ini. Open spiker PGN Popsivo Polwan Amalia Fajrina mengaku antusias, namun juga gugup.

Popsivo baru saja meluncurkan timnya skuatnya yang bakal turun di Proliga 2019. Mereka mematok gelar juara di musim ini. Komposisi pemain yang lengkap diyakini menjadi keuntungan Popsivo mudah raih gelar juara.

Amalia mengatakan ada beberapa perubahan yang dia rasakan pada timnya menuju kompetisi bola voli tertinggi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain, kembali menggaet pelatih dari Thailand, Chamnan Dokmai, Popsivo juga menambah amunisi mereka dengan memanggil open spiker Aprilia Manganang, ditambah tosser Pornpun Guedpard (Thailand).

"Konsep pelatih sekarang tidak berbeda jauh dengan yang sebelumnya. Tapi, kini kami juga punya tosser dari Thailand sehingga komunikasi mudah,"kata Amalia ketika ditemui di NTMC Polri, MT Haryono, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

"Bisa dibilang dia juga menjadi penerjemah untuk semua pemain. Karena sebelumnya, tosser kami pemain lokal dan sulit terkendala bahasa saat komunikasi dengan pelatih. Sehingga apa yang disampaikan pelatih terkadang berbeda dengan yang kami tangkap. Kalau yang sekarang kami jalan. Walau pelatih tak ngerti tapi tosser Thailand ini bisa ngasih tahu," tegasnya menambahkan.

Tak hanya soal bahasa, kualitas Guedpard diyakininya juga mumpuni. Guedpard merupakan salah satu pemain timnas Thailand saat berlaga di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Dia dan timnya sukses menyumbang medali perak.

"Ketika bermain dengan tosser bagus maka kami harus jeli siapa yang akan diumpan karena dia akan mengoper ke semua pemain."

Meski pede (percaya diri) dengan komposisi tim tak lantas persaingan tim bakal lebih mudah. Dengan hanya lima tim yang menjadi peserta, maka satu kekalahan akan berdampak pada peluang yang juga ikut menipis.

"Pasti semakin deg-degan. Karena kepeleset sedikit, tidak ada lagi pilihan, peluangnya semakin kecil. Kalau banyak, kami kalah lawan ini, masih ada lawan itu. Muternya itu lebih enak. Kalau sedikit itu, sekarang kalah, besoknya deg-degan," ujar dia.

(mcy/fem)

Hide Ads