Sepeninggal M.Fadlin dan Yaspi Boby, susunan tim estafet putra Indonesia mengalami perubahan. PB PASI kemudian memanggil dua pelari asal Jawa timur yang dinilai berpotensi menggantikan dua seniornya tersebut.
Mereka adalah Muhammad Bisma Diwa dan Joko Kuncoro. Keduanya terpilih setelah mendapat masukan dari konsultan atletik asal Amerika Serikat Harry Marra. Harry yang tengah memberi penataran di Jawa Timur menilai Bisma dan Joko berpotensi tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka punya frekuensi langkah yang cepat sehingga di sini hanya tinggal membenahi yang kurang-kurang seperti teknik start, ayunan tangan, tumpuan kaki ke bawah karena terkadang mereka hanya menumpu saja tapi tidak tumpu kuat," kata pelatih nasional tim estafet putra, Eni Nuraini, ketika ditemui di Stadion Madya, Senayan, Senin (14/1/2019).
Menurut Eni, selama mengikuti pelatnas PB PASI keduanya sudah menjalani tes. Salah satunya tes parameter dan catatan waktu. Sejauh ini catatan mereka rata-rata di 10,50 detik dan 10,60 detik.
Namun, hasil itu belum bisa dijadikan parameter. Selain catatan waktunya masih terpaut jauh dari seniornya, ujian pertamanya baru di Kejuaraan Asia di Doha, Qatar, April mendatang. Itu jadi ajang perdana untuk perebutan poin Olimpiade 2020 Tokyo.
"Saat tes pertama di 200 meter mereka bisa lebih baik dari personal best mereka catatan waktunya. Tapi masih jauh lah dari seniornya. Saya berharap mereka bisa mengejar catatan waktu senior-seniornya dua bulan ini. Sehingga saat di Doha nanti sudah siap," lanjutnya.