Praveen/Melati mematangkan persiapan ke Indonesia Masters. Mereka berlatih untuk beradaptasi di Istora Senayan, Senin (21/1).
Indonesia Masters menjadi turnamen kedua di 2019 ini untuk Praveen/Melati. Di ajang perdana, Malaysia Masters, Praveen/Melati meraih hasil lumayan dengan finis di babak perempatfinal usai dikalahkan Dechapol Puavaranukrokh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sudah biasa juga. Maksudnya sudah tahu harus bagaimana, sudah sering pertandingan beruntun. Tiga pertandingan malah pernah," kata Melati.
"Saya dan Praveen masih kurang rapi. Terkadang bola yang harusnya mendapat poin tapi justru mati sendiri. Selain itu, saat poin kritis harus dimantapkan lagi kalau komunikasi dengan Jordan sudah baik," Melati menjelaskan.
Di turnamen itu, Praveen/Melati masuk dalam undian yang relatif berat. Di babak 32 besar, mereka akan menghadapi pasangan China, Du Yue/He Jiting. Praveen/Melati pernah mengalahkan mereka di India Terbuka 2018.
Jika lolos, tantangan Praveen/Melatih berpotensi lebih besar. Di babak 16 besar, mereka akan kembali bertemu dengan pasangan China. Antara unggulan 1, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, atau Ou Xuanyi/Liu Xuanxuan.
Di Indonesia Masters 2018, Praveen/Melati hanya mampu mencapai semifinal. Mereka kalah dari senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 20-22, 17-21.
"Target maksimalkan saja. Saya di sini agak kurang beruntung saja karena undian. Lawan pertama sampai selanjutnya kan lumayan (berat). Saya dengan pasangan China pernah mengalahkan tapi kan ramai juga," ujar dia.