Liliyana mengawali perkenalan bulutangkis di PB Pisok, Manado. Dia kemudian meninggalkan zona nyaman untuk pindah ke Jakarta. Jauh dari orang tua dan memutuskan untuk benar-benar berfokus kepada bulutangkis. Butet--sapaan karib Liliyana Natsir--sampai meninggalkan bangku kuliah. Sebuah keputusan yang tak lazim kala itu.
Keputusan besar itu dibayar lewat bulutangkis. Liliyana menjadi salah satu pemain pemain legendaris. Mengoleksi empat gelar juara dunia, tiga predikat jawara All England, 23 gelar juara dari 42 final BWF Super Series di nomor ganda campuran dan ganda putri (bersama Nova, Owi, dan Vita Marissa), sepuluh titel grand prix dan grand prix gold dari 14 final (bersama Nova, Owi, dan Devin Lahardi, dan Vita). Plus lima gelar juara IBF (federasi bulutangkis dunia sebelum bernama BWF) World Grand Prix bersama Nova,
Satu medali emas dan satu perak Olimpiade, satu perak dan satu perunggu Asian Games, satu emas dan satu perak World Cup, dua emas, dua perak, dan dua perunggu Kejuaraan Asia,
lima emas, tiga perak, dan tiga perunggu SEA Games.
detikSport merangkum perjalanan Liliyana sejak mulai berlatih bulutangkis hingga pensiun.
![]() |
Tonton video 'Liliyana Natsir Gantung Raket, Netizen Ucapkan #ThankYouButet':
(fem/rin)