Dalam pertandingan di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jumat (15/2/2019), BNI menaklukkan lawannya dengan skor telak 3-0 (25-19, 25-17, 25-18).
Pelatih BNI 46, Samsul Jais, puas dengan pencapaian anak asuhnya. Tapi, dia menyimpan beberapa catatan bagi timnya agar lebih sip di laga grand final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tidak bisa dipungkiri bahwa performa ditentukan oleh kondisi fisik dan mental. Saya yakin kondisi fisik lawan habis, ini yang menjadi fokus kami," dia menambahkan.
Di dua laga sisa di final four, menghadapi Palembang Bank SumselBabel dan Jakarta Pertamina Energi, BNI akan tampil relaks. mereka mulai mengalihkan fokus ke babak final.
"Kami sekarang akan lebih fokus ke Yogyakarta, dari pada kami ngotot bermain disini dan akhirnya kondisi akan berkurang, jadi akan kami diskusikan dulu. Kita tetap akan melihat kondisional di lapangan, kami akan kondisikan dengan pemain, paling tidak mungkin kami akan kombinasi," ujar Jais.
Sementara itu, Samator, yang baru menuai satu kemenangan pada babak final four, berada dalam posisi terjepit. Sehingga, mau tak mau mereka harus memenangi laga-laga sisa, melawan Pertamina Energi dan Palembang Bank SumselBabel.
Pelatih Bhayangkra Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono, optimsitis timnya bsia melewati periode krusial itu. Ibarsjah harus segera membangkitkan mental timnya.
"Kami mengakui keunggulan dari BNI. Mereka bermain rapi, sedangkan tim kami paling mencolok itu di blok sama di receive. kami memiliki lubang di libero. Lawan lobangnya satu, kami lubangnya lima, dan masalahnya bukan bukan di stamina juga, karena kita juga biasa latihan jam 9," ujar Ibarsjah.