Indonesia menurunkan tujuh lifter putra dan putri terbaik dengan didampingi empat pelatih dan seorang manajer serta satu tim pendukung ke ajang yang berlangsung 20-25 Februari. Itu menjadi ajang kedua perebutan poin Olimpiade 2020.
"Tim berangkat pada Kamis dini hari WIB, karena beberapa dari mereka baru mulai tanding Sabtu," kata Kabid Binpres PABBSI, Alamsyah Wijaya, kepada detikSport, Selasa (18/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi teman-teman sejauh ini bagus. Untuk berat badan masih ada waktu jadi seperti Eko (Yuli Irawan) turun 2 kg, 2 kg, karena dia baru tanding 23 Februari. Malah dia harusnya ada lebih 61,7 kg," Alamsyah menjelaskan.
Sementara, untuk lifter yang bertanding di Thailand, lanjut Alamsyah, sudah memberi program recovery khususnya Triyatno (31 tahun) dan Deni (29 tahun) yang sudah tak lagi muda.
"Mereka perlu perhatian khusus karena baru kembali dari Thailand jadi harus direcovery dengan baik, apalagi kemarin sudah peak. Dan untuk Triyatno harus me-maintenance body weight-nya karena kemarin di Thailand dia over 1 ons," ujarnya.
Menilik lifter-lifter yang bakal bertarung di Piala Dunia itu, Dari sisi pesaing, Alamsyah mewaspadai kekuatan tuan rumah. Juga lawan-lawan tradisional.
"Yang kejuaraan kedua ini bakal banyak yang turun tapi tetap dominan tuan rumah. Selain itu, Kazakhstan, Uzbekistan, juga Korea Selatan bakal bersaing juga. Sedangkan Thailand kan sudah pasti tidak ikut karena doping," kata dia.
"Kami harap anak-anak total angkatannya naik setelah itu bicara medali," dia berharap.