Dalam partai final All England 2019 di Arena Birmingham, Minggu (10/3), Hendra/Ahsan berhasil menyegel gelar juara. Sempat kehilangan gim pertama, Hendra/Ahsan berhasil menumbangkan pasangan muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.
Gelar juara itu menjadi penyelamat muka Indonesia. Hendra/Ahsan menjadi satu-satunya penyumbang gelar juara dari All England 2019 yang juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia di partai final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang gim ketiga, Herry meminta agar Hendra/Ahsan menguasai permainan bola-bola depan. Mereka juga diminta tampil lebih tenang dalam menghadapi bola-bola atas.
"Saat mau gim ketiga, saya minta agar mereka lebih sabar bola atasnya, sektor depan harus dipegang dulu," kata Herry yang dihubungi detikSport.
Sebelum bertanding, Herry mau tidak mau harus menyiapkan strategi dengan kondisi Hendra yang dibekap cedera betis kanan. Herry bilang peluang untuk meraih juara di All England 50 persen.
"Saya minta juga agar tempo mainnya dijaga, kita yang pegang kendali, kita yang kontrol permainan," Herry menambahkan.
"Saya memprediksi peluang juara 50-50, karena kondisi Hendra. Saya tidak tahu apakah dia bisa main atau tidak. Sebelumnya dia bilang jalan saja pincang," Herry menambahkan.
"Mereka mempunyai mental juara, walaupun kondisinya enggak prima dan ketinggalan di gim pertama," pelatih berjuluk Naga Api itu menegaskan.
Simak juga video selengkapnya 'Ambisi 'The Daddies' Lolos Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo' di sini: