.webp)
Hendra/Ahsan menyabet gelar juara All England 2019 usai mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. Pertandingan itu bergulir dalam tempo 48 menit dengan Hendra yang harus menahan cedera betis kanan sejak awal.
Raihan gelar juara itu menjadi bukti Hendra/Ahsan belum habis. Menilik peringkat dunia, Hendra/Ahsan memang harus diperhitungkan. Mereka tampil di All England 2019 sebagai unggulan keenam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kemenangan itu, Hendra/Ahsan diprediksi menempati peringkat keempat dunia pekan ini. Jika mereka konsisten hingga periode kualifikasi Olimpiade 2020, situasi itu dinilai bakal menyulitkan PBSI untuk menentukan pasangan ke Tokyo tahun depan.
Herry tak membuat batasan. Dia membiarkan anak asuhnya untuk 'bertarung bebas' berebut tiket pesta olahraga sejagat empat tahunan itu.
"Persaingan (tiket Olimpiade) akan semakin ketat," kata Herry yang dihubungi detikSport.
"Kemenangan itu juga berarti kalau Hendra/Ahsan belum habis. Yang harus ditiru dari Hendra/Ahsan, mereka tidak pernah menyerah. Sebelum poin 21, masih memungkinkan memenangkan pertandingan," Herry menjelaskan.
"Di gim pertama, mereka kalah jauh, namun bangkit dan menang. Itu memang mental juara. Tapi, secara teknik mereka memang lebih di atas, dibandingkan pemain-pemain di tim ganda putra," dia menegaskan.
Saat ini, ganda putra pelatnas memiliki empat pasangan di papan atas. Yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianri, dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira.
PBSI mematok target agar masing-masing sektor meloloskan dua wakil ke Olimpiade 2020 Tokyo. Artinya, PBSI harus menempatkan dua pasangan di peringkat delapan besar hingga akhir periode kualifikasi Olimpiade 2020.
Simak juga video selengkapnya 'Ambisi 'The Daddies' Lolos Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo' di sini:
