Anthony tengah digodok bersama 11 petenis elite lain menuju SEA Games 2019 berlangsung di Filipina, 30 November sampai 11 Desember. Anthony diproyeksikan tampil di dua nomor sekaligus di multievent negara-negara Asia tenggara dua tahunan itu.
"Untuk SEA Games kami terus persiapan tapi saya tidak tahu akan dipersiapkan di nomor tunggal atau ganda. Saat ini, saya masih berfokus dua-duanya apalagi saya masih muda, badannya masih segara, jadi fokus di keduanya," kata petenis 22 tahun itu saat ditemui di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Senin (12/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di nomor ganda, Anthony biasanya berduet dengan sang kakak, David Susanto, atau M. Rifqi Fitriadi.
"Kalau nyaman sebenarnya lebih dengan kakak, tapi saya juga punya rekan duet jika main di turnamen future yakni Rifqi. Jadi, sebenarnya dengan siapa saja tidak masalah, semua tergantung pelatih menetapkan saya di mana," dia menjelaskan.
Pada SEA Games 2017, tenis hanya meraih satu medali emas lewat tunggal putra Christopher Rungkat dan medali perak melalui ganda campuran lewat duet Jessy Rompies/Christo.
"Saya sih yakin dengan kualitas saya sekarang di SEA Games bisa memberikan perlawanan. Tak seperti biasanya dibuang, jika selain Christopher dibuang buat pelapis saja. Sekarang optimistis tinggal tambah fisik dan pengalaman," kata petenis berusia 22 tahun ini.
Menyoal pesaing di SEA Games 2019, Anthony memprediksi mendapatkan perlawanan berat dari Thailand. Dia menyebut petenis asal Negeri Gajah Putih itu di atas kertas menguasai negara Asia Temnggara. Selain itu, petenis dari Vietnam dan Filipina. Merujuk hasil SEA Games 2017, Thailand menjadi jawara umum dengan perolehan empat medali emas. Sementara itu, Filipina berada di peringkat ketiga dengan dua medali perak dan Vietnam mengemas dua medali perunggu.
Baca juga: David Agung Susanto Fokus SEA Games 2019 |
(mcy/fem)