Jakarta -
PB Djarum banyak menyaring pebulutangkis lewat audisi. Hasilnya, lahirlah para juara dunia seperti Mohammad Ahsan hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo..
Audisi umum bulutangkis yang digagas PB Djarum menjadi perbincangan. PB Djarum memutuskan menghentikan ajang pencarian bakat bulutangkis itu, usai diklaim mengeksploitasi anak-anak kecil demi kepentingan promosi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan Lentera Anak.
Hal itu menimbulkan polemik, mengingat PB Djarum banyak menghasilkan pebulutangkis top dari ajang audisinya. Namun, tak sedikit yang kontra mengingat industri rokok memang sedang diperangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PB Djarum sendiri membuka dua macam seleksi dalam ajang pencarian bakatnya. Audisi Umum digelar secara terbuka dan bisa mendaftar langsung di kota-kota yang menggelar audisi, sementara Audisi Khusus dilakukan Djarum dengan langsung mengundang bocah-bocah yang dianggap bertalenta.
Dari kedua macam audisi itu, lahirlah para juara dunia seperti Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Kevin Sanjaya, hingga juara dunia junior seperti Leo Rolly Carnando.
Masih banyak lagi pebulutangkis berkualitas, yang lahir dari Audisi PB Djarum. Berikut detikSport rangkum.
1. Kevin Sanjaya SukamuljoKevin merupakan atlet jebolan dari audisi umum bulutangkis PB Djarum. Dia lolos audisi pada 2007, setelah tahun sebelumnya dia gagal masuk audisi. Dari Djarum, Kevin kemudian masuk pelatnas dan menjadi rekan tandem Marcus Fernaldi Gideon.
Gelar juara pertama duet Kevin/Marcus datang di Taiwan Masters 2015. Setelahnya, The Minions terus menorehkan prestasi, di antaranya meraup 10 gelar pada 2017. Di tahun berikutnya, Kevin/Marcus masih mampu meraih delapan gelar, di antaranya menjuarai All England dan Asian Games 2018.
2. Leo Rolly CarnandoLeo merupakan juara dunia junior 2018. Dia jebolan audisi khusus bulutangkis PB Djarum, setelah sempat gagal di empat kali mengikuti audisi sejak 2011.
Pada 2014, Leo dipanggil PB Djarum untuk ikut audisi khusus di Jakarta dan hasilnya ia lolos. Prestasi Leo pun datang di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2018, dengan menjadi juara usai bertandem denan Indah Cahya Sari Jamil.
Prestasi Leo belum berhenti. Pebulutangkis kelahiran 29 Juli 2001 itu menjadi juara lagi di Kejuaraan Asia Junior Bulutangkis 2019 dengan mengantongi dua emas sekaligus dari nomor ganda putra dan campuran di Suzhou, China, 20-28 Juli.
3. Indah Cahya Sari JamilIndah awalnya merupakan atlet klub Rajawali Tangerang. Dia sempat mengikuti beberapa tes masuk klub lainnya, termasuk ikut audisi umum bulutangkis PB Djarum namun gagal.
Indah kemudian diundang ke Jakarta dan ikut audisi khusus bersama PB Djarum pada 2014 dan hasilnya lolos. Dia turun di Kejuaraan Dunia Junior 2018 dan berhasil menjadi juara bersama Leo di sektor ganda campuran.
Ke halaman selanjutnya
4. Mychelle Chrystine Bandaso
Mychelle merupakan jebolan audisi umum PB Djarum 2009. Ia tercatat sebagai atlet ganda putri dan campuran di pelatnas PBSI pratama.
Di turnamen-turnamen BWF, perempuan kelahiran 1 Mei 1998 itu menjuarai BWF Tour Super 100 Russian Open 2019 di sektor ganda campuran. Dia juga menyabet medali emas di India International Challenge 2016 nomor ganda putri.
5. Febby Valencia Dwijayanti Gani
Febby merupakan jebolan audisi umum 2016 dan kini menjadi penghuni Pelatnas PBSI Pratama. Sejumlah prestasi telah ditorehkannya, di antaranya menjadi juara ganda campuran Pembangunan Jaya Cup Junior 2018 dan menjuarai Kejurnas 2017 di nomor ganda taruna putri.
6. Lisa Ayu Kusumawati
Lisa merupakan atlet PB Djarum melalui audisi umum 2012. Pemain kelahiran Sleman ini juga punya segudang prestasi.
Di antaranya, Lisa menjadi juara Finnish Open 2019 International Challenge 2019 di nomor ganda campuran, meraih medali emas ganda campuran Malaysia Junior International Challenge 2018, dan semifinalis BWF Tour Super 100 Orleans Masters 2019 nomor ganda canpuran dan BWF World Junior Mixed Team Champhionship 2018.
Ke halaman selanjutnya
7. Tontowi Ahmad
Tontowi merupakan atlet hasil talent scouting PB Djarum. Pebulutangkis yang akrab disapa Owi ini pertama kali bergabung dengan klub PB Djarum pada 2005.
Di sektor ganda campuran, bersama Liliyana Natsir, Tontowi banyak mengukir prestasi. Keduanya merupakan juara dunia bulutangkis Guangzhou 2013 dan 2017 Glasgow. Kemudian, Owi/Butet menjadi juara Asian Games 2018, namun prestasi terbesarnya tentu menyumbang medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
8. Mohammad Ahsan
Ahsan bergabung dengan PB Djarum sejak 2007 setelah mengikuti audisi khusus. Pria kelahiran Palembang itu memiliki banyak prestasi yang dipersembahkan untuk Indonesia. Bersama Hendra Setiawan (PB Jaya Raya), dia meraih tiga gelar juara dunia 2015, 2017, dan 2019.
Ahsan juga merupakan peraih medali emas Asian Games 2014. Kini, di usia yang sudah menginjak 32 tahun, Ahsan/Hendra masih menjadi ganda terbaik kedua dunia saat ini. Keduanya bahkan masih mengejar tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo.
9. Praveen Jordan
Praveen juga sempat mengikuti audisi khusus, dan menjadi salah satu dari sejumlah nama atlet jebolan PB Djarum yang berprestasi di level dunia. Dia gabung pertama kali dengan Djarum pada 2008.
Atlet kelahiran Bontang itu merupakan juara Korea Open Superseries 2017 bersama Debby Susanto. Sebelumnya, mereka juga mencetak prestasi di kejuaraan prestius All England 2016.
Halaman Selanjutnya
Halaman