Jakarta -
Marc Marquez tinggal berjarak satu balapan lagi untuk jadi juara dunia
MotoGP 2019. Penampilan para rival yang tak konsisten banyak membantu Marquez akan kembali bertakhta.
Untuk kali pertama di musim ini, Marc Marquez akan punya peluang mengunci titel juara dunia. Kesempatan itu akan datang pada balapan berikutnya, yang dilangsungkan di Thailand, dua pekan mendatang.
Usai meraih kemenangan di
MotoGP Aragon, Marquez kini unggul 98 poin dari Andrea Dovizioso di posisi dua
klasemen MotoGP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan hanya ada empat race setelah
MotoGP Thailand, itu artinya Marquez akan jadi juara dunia andai dia jadi kampiun di Sirkuit Buriram. Kalaupun hanya finis ke 2 sampai 4, dia akan tetap bisa jadi juara asalkan Dovi berada di belakangnya.
"Kami sudah melakukan pekerjaan kami dengan cara terbaik yang bisa kami lakukan, sementara rival-rival kami gagal," sahut Marquez saat ditanya tentang dirinya bisa jadi juara saat balapan tersisa empat seri.
Lanjut ke halaman berikutnya: Marquez 'Kehilangan' Dovizioso
Dilanjutkan Marquez, keberhasilannya mendekati titel juara dunia meski musim masih panjang tak bisa dilepaskan dari tidak konsistennya para rival. Saat Yamaha tak kunjung bisa memberikan motor terbaik buat para ridernya, Andrea Dovizioso mengalami sederet ketidakberuntungan.
"Anda bisa tampil dengan sangat-sangat baik di kejuaraan ini, tapi jika ada lawan yang juga melakukannya, maka kondisinya akan rumit. Musim ini, para rival mengalami kegagalan demi kegagalan yang lebih buruk dari sebelumnya."
"Dovizioso, misalnya, dia dinaungi nasib buruk. Karena dia dua kali nol poin atas kejadian yang bukan kesalahannya. Tapi dia juga tak konsisten naik ke podium seperti musim lalu," terang Marquez.
Tidak konsistennya para pesaing membuat Marquez musim ini mencatat rekor baru dalam hal jumlah lap saat memimpin balapan. Dikutip dari AS. angkanya lebih tinggi dibanding musim 2014, di mana dia meraih 10 kemenangan beruntun di awal musim.
Halaman Selanjutnya
Halaman