Kongres Pemilihan KOI 9 Oktober, Tim Penjaringan Cari Calon Ketua Umum

Kongres Pemilihan KOI 9 Oktober, Tim Penjaringan Cari Calon Ketua Umum

Mercy Raya - Sport
Rabu, 25 Sep 2019 21:02 WIB
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memiliki hajatan Kongres Pemilihan Ketua Umum 9 Oktober 2019. Untuk itu, dibentuk Tim Penjaringan untuk mencari calon ketua umum dan anggota eksekutif KOI periode 2019-2023.

Tim itu diketuai Erick Thohir, yang juga merupakan ketua KOI periode 2015-2019. Erick didampingi Helen Delima Sarita sebagai sekretaris jenderal Tim Penjaringan KOI dan anggota lain Kelik Wirawan (PP Perpani), Saiful Sutan Aswar (jetski), Wijaya Mithuna (berkuda), dan perwakilan dari cabang olahraga karate.

Mereka bertugas mulai tanggal keputusan Komite Eksekutif untuk menjaring calon ketua umum sebab masa jabatan Erick akan berakhir Oktober ini. Keputusan itu tertuang dalam Kongres Istimewa KOI berkaitan dengan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yang bergulir di Hotel Mulia, Senayan, Rabu (25/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Hari ini, kami rapat untuk membahas persiapan persyaratan dan dokumen-dokumen yang harus disiapkan oleh bakal calon ketua KOI. Hari ini baru diumumkan dan disetujui Tim Penjaringan," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal KOI, Helen de Lima Sarita, kepada pewarta.

Helen mengatakan belum bisa menjelaskan detail periode pendaftaran bakal calon ketua umum dan komite eksekutif KOI. Sebab, tim penjaringan harus menjalankan rapat dengan kepengurusan yang lain esok.

Sementara, untuk persyaratan bakal calon ketua umum secara rinci tertuang di dalam AD/ART. Tiga di antaranya, memperoleh dukungan tertulis atau diusulkan oleh sejumlah anggota yang bersama-sama memiliki minimal 30 hak suara. Secara nyata dan konsisten terlibat dalam kegiatan minimal 5 tahun, serta tak pernah dijatuhi hukuman penjara.

"Semua sudah ada di AD/ART, kan sudah jelas ada syarat bakal calon ketua umum, ketua umum, dewa pengurus, jadi otomatis harus sesuai dengan persyaratan," katanya.

Kongres Pemilihan 9 Oktober

Helen menjelaskan pemilihan ketua umum KOI seharusnya digelar pada 31 Oktober. Tetapi, agenda itu dipercepat menjadi 9 Oktober karena berdekatan dengan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara SEA Games 2019.

"Kami konsultasi dengan International Olympic Committee, perubahan AD/ART menjadi agenda yang keluar dari jadwal. Kemudian, normalnya pemilihan itu 31 Oktober, kami izin agar kongres istimewa disetujui dimajukan akhirnya ditetapkan 9 Oktober," kata Helen.

"Kami minta cepat supaya tim kontingen SEA Games harus ada waktu yang cukup untuk bentuk tim baru. Jadi, saat SEA Games sudah ada tim baru," dia menambahkan.




(mcy/fem)

Hide Ads