Kemenpora telah mengeluarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk pelatnas 2019. Dari 49 cabor penerima anggaran pemerintah, belum semuanya memberikan laporan pertanggungjawabannya.
Tercatat ada 10 cabor yang belum memberi laporan atas penggunaan anggaran pelatnas 2019 100 persen. Kesepuluh cabor itu adalah renang, panjat tebing, atletik, taekwondo, bola tangan, selancar, squash, basket, NPC, dan sepatu roda.
Sementara 16 cabor yang sudah mengirimkan LPJ dinyatakan belum lengkap. Yakni, Perpani (panahan), Perbakin (menembak), PRUI (rugby), PHSI (hoki), dan Pordasi (berkuda), Ferkushi (kurash), FOPI (Petanque), Pertina (tinju), ISSI (sepeda), AFI (floorball), Percasi (catur), FISI (ice skating), FHEI (hoki es), PSAWI (ski air), PESTI (soft tenis), dan PGI (golf).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di awal sebelum SEA Games kami sudah ingatkan LPJ paling lambat 31 Desember. Tapi faktanya molor dan baru 8 cabor yang betul-betul lengkap. Yang lain sudah disodorkan tapi belum lengkap," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto kepada pewarta, Rabu (8/1/2020).
"Kendala mereka beragam, ada yang karena terlalu hati-hati, SEA Games baru beres, ada juga karena awal tahun personel belum penuh yang masuk. Selain itu, mereka butuh waktu kumpulkan dokumen-dokumen pendukung. Tapi pembuatan LPJ kan bukan kali ini saja, sudah sejak dulu. Kenapa baru sekarang?" katanya.
Gatot tak ingin Kemenpora disalahkan karena terlambat mengucurkan anggaran. Padahal, cabor tidak disiplin menyodorkan LPJ penggunaan keuangannya.
"Kalau mereka terlambat yang kerepotan kemenpora. Nanti kami dinilai tak serius mengingatkan cabor. Ujung-ujungnya ini akan berdampak pada penggelontoran anggaran pelatnas olimpiade (telat lagi),"katanya.
"Jadi jangan salahkan kami. Apalagi, kami juga sudah memerintahkan Deputi IV dan stafnya untuk proaktif. Seandainya ada kendala, tanya, kalau perlu dipandu. Jadi jangan saling diam," dia menambahkan.
Sementara itu, manajer Perpani, Taufan Tri Anggoro, mengakui jika proposal yang disodorkan kepada kemenpora belum lah lengkap. Ada kesalahan memasukkan data di dalam laporan pertanggungjawaban.
"Dari kemenpora meminta laporan per kegiatan Sementara, kami membuatnya jadi satu seluruh kegiatan. Tapi kami sudah melengkapi semoga tidak ada kesalahan," kata Anggoro terpisah.
"Jumat pekan depan kami akan konsultasi (lagi) ke kemenpora untuk kelengkapannya," dia menambahkan.
(mcy/fem)