Dwi mendapatkan medali emas SEA Games 2019 dari dance sport di nomor women breaking. Tapi kemudian, emas itu tak dihitung dalam klasemen SEA Games yang medali tak masuk hitungan jika hanya diikuti dua komite olahraga.
Imbasnya, pemerintah tak memasukkan emas ke dalam perhitungan bonus. Dwi berharap agar bonus itu tetap cair, sebab dia tak pernah diberi tahu soal medali ekshibisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri sudah tulis surat kepada PHISGOC dan minta dipertimbangkan untuk dimasukkan di dalam klasemen medali. Minta pengakuan. Karena itu dasar kami minta bonus tapi belum dapat jawaban dari sana (PHISGOC)," kata Harry kepada detikSport, Rabu (8/1/2020).
"Saya sih tanya terus, tapi mereka habis kerja besar, Nataru (Natal dan Tahun Baru) kepotong banyak. Makanya saya lagi tunggu semoga mereka mau. Karena itu tak akan mempengaruhi posisi keseluruhan medali kontingen negara. Namun, negara butuh keputusan itu dari mereka," dia menjelaskan.
Bantah Tak Ingatkan Sejak Awal
Dwi Cindy mengaku baru mengetahui soal dance sport dijadikan eksibisi satu hari setelah dia mengantongi emas. Sebelumnya, dia merasa itu pertandingan resmi seperti biasanya.
Merespons itu, Harry menolak disalahkan. Sebab, sejak awal pihaknya telah menginformasikan kepada Pengurus Pusat (PP) Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI).
"Sebelum mulai SEA Games sudah diputuskan bahwa yang nomor yang mendaftar kurang dari tiga NOC dianggap eksibisi. Itu sudah disampaikan kepada kami, kami juga sudah sampaikan ke cabor," Harry menjelaskan.
"Sementara jika yang mendaftar tiga NOC, kemudian yang bertanding cuma dua NOC, tetap dihitung dan masuk klasemen. Nah, kasus dance sport cuma dua negara yang daftar. Itu yang seharusnya IODI memantau itu. Jika itu peluang (emas) maka pastikan tiga NOC yang mendaftar. Misal Timor Leste ayo daftar, tak masalah jika di pertandingan tak datang karena tetap dihitung," katanya.
"Saya tak bisa menyalahkan. Kan sebagai NOC kami tak tahu. Namun, secara logika, misalnya saya dari sepeda nomor mountain bike saya pastikan siapa yang ikut, saya ngobrol (agar bisa dihitung medalinya)," Harry menambahkan.
"Sekarang yang bisa kami lakukan minta appeal kepada PHISGOC bahwa emas itu dihitung. Tapi saya kan butuh surat, artinya ada surat mereka yang menuliskan, 'kami hitung sehingga Indonesia dapat 73 emas, sekian perak, sekian perunggu. Itu jadi modal dasar kami supaya Kemenpora ayo bayar (cairkan bonus)," ujar dia.
"Tolong doanya saja ini kan belum ditolak mereka. Ini jalan keluar yang sedang kami upayakan," dia berharap.
(mcy/fem)