Kelly memperkuat Hangtuah di IBL musim ini. Pria kelahiran 3 Agustus 1983 itu menjadi yang paling senoir di antara rekan-rekan satu tim, yang mayoritas kelahiran 1996/97.
Meski begitu, atlet yang doyan merajah tubuhnya ini masih keranjingan turun di kompetisi karena penasaran ingin juara liga. Ya, Kelly tercatat belum sama sekali sukses membawa tim yang diperkuatnya menjadi kampiun selama 15 tahun ikut kompetisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ditanya masih cari apa, saya masih mencari juara, karena belum pernah juara di liga sendiri. MVP sudah, ya sekarang kepingin cari juara. Penasaran itu yang masih bikin mau main," kata Kelly kepada pewarta di kawasan Jakarta Selatan.
Kelly juga tak main-main dalam persiapan. Fisiknya yang tak seperti dulu menjadi tantangan tersendiri.
"Saya latihan dengan intensitas yang tinggi. Saya enggak mau kalah sama yang muda-muda. Selain itu, lebih banyak istirahat karena berasa banget (kalau capek). Saya juga tak mau merasa sudah tua makanya terkadang masih suka merasa kayaknya masih bisa tambahan sendiri nih latihannya," dia menjelaskan.
Seri I IBL akan bergulir dua hari lagi. GOR Sahabat Semarang, Jawa Tengah, kan menjadi kota pertama di kompetisi yang bergulir mulai 10 Januari hingga April mendatang ini. Hangtuah mematok target final four.
"Pastinya persiapan sudah lumayan bagus, bedanya ada pemain asing sekarang, tapi pemain lokalnya sendiri sudah bisa bersaing," kata Kelly.
"Targetnya kami (memang) final four, menurut saya step by step. Pertama musim reguler dulu, baru play-off dan baru pikirkan setelahnya. Jadi, saya kira peluang (juara tetap) ada, dengan pemain lokal kita bisa runner up dua kali (Piala Raja dan Piala Presiden 2019)," dia berharap.
(mcy/fem)