Desember lalu, Iannone dinyatakan gagal melewati tes doping usai balapan di MotoGP Malaysia pada 3 November 2019. Ditemukan adanya kandungan zat terlarang dalam sampel urine Iannone kala itu.
Sampel B Iannone pun belum lama ini juga dinyatakan positif meski jumlahnya sedikit. Zat terlarang yang disebut ada dalam sampel Iannone adalah drostanolone, yang biasa digunakan untuk body building.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Iannone Terkejut Dinyatakan Positif Doping |
Hasil sidang disiplin akan diketahui dalam kurun waktu 45 hari. Jika terbukti positif doping, Iannone bisa dihukum empat tahun.
Empat tahun adalah hukuman maksimal yang bisa didapat Iannone. Namun, hukuman itu bisa saja dikurangi jadi dua tahun jika masuknya zat terlarang ke dalam tubuh terjadi secara tidak sengaja (misalnya tercampur ke produk lain).
Dampak dari zat terlarang itu juga bisa jadi pertimbangan, apakah berpengaruh terhadap peningkatan performa si pebalap. Jika si pebalap memang tidak berniat untuk berbuat curang dengan doping, maka bukan tidak mungkin hukuman yang diberikan hanya sebatas teguran.
Bagaimanapun, Iannone masih dilarang beraktivitas di kompetisi balap hingga kasus ini selesai. Ia diprediksi akan melewatkan dua tes pramusim pada Februari nanti.
(nds/fem)