'Ada Pandemi Corona, Olimpiade Tokyo 2020 Harus Ditunda'

'Ada Pandemi Corona, Olimpiade Tokyo 2020 Harus Ditunda'

Adhi Prasetya - Sport
Sabtu, 21 Mar 2020 04:30 WIB
TOKYO, JAPAN - MARCH 13: People cycle past a banner for the Tokyo Olympics on March 13, 2020 in Tokyo, Japan. Excluding the Diamond Princess cruise ship cases, the number of coronavirus infections in Japan reached 684 today as United States President Donald Trump suggested the Tokyo Olympics should be postponed to next year. (Photo by Carl Court/Getty Images)
Olimpiade 2020 terancam ditunda karena wabah virus corona. Foto: Carl Court/Getty Images
Jakarta -

Penyebaran virus corona terjadi secara global, termasuk di Jepang yang menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020. Usul agar event empat tahunan tersebut ditunda pun kian mengemuka.

Virus corona sudah menjangkit lebih dari 250 ribu jiwa, lebih dari 10 ribu di antaranya meninggal dunia.

Di Jepang sendiri, sudah ada lebih dari 1.600 kasus, termasuk yang terjadi di kapal Diamond Princess yang merapat di Pelabuhan Yokohama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di kawasan Eropa, penyebaran COVID-19 sedang tinggi-tingginya. Di Italia, sudah lebih dari 41 ribu orang terkena virus corona, sedangkan di Spanyol mencapai hampir 20 ribu kasus.

Jerman menyusul dengan hampir 14 ribu kasus, disusul Prancis dengan hampir 11 ribu kasus.

ADVERTISEMENT

Kondisi ini membuat persiapan Olimpiade terganggu, tak hanya bagi panitia, namun juga persiapan atlet. Bahkan jadwal relay obor Olimpiade pun ikut terkena imbasnya.

Oleh sebab itu, muncul desakan pada Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar event yang akan berlangsung pada 24 Juli - 9 Agustus mendatang itu diundur saja.

"Para atlet sudah mempersiapkan diri sepanjang hidup mereka agar bisa tampil baik di Olimpiade pada Juli-Agustus mendatang," ujar ketua Federasi Atletik Britania Raya, Nic Coward, kepada The Guardian.

"Tapi dengan ditutupnya sarana latihan mereka (karena virus corona), persiapan mereka pun terganggu."

"Saat ini, prioritas utama adalah kesehatan dan keselamatan masing-masing individu, serta menghilangkan stres dari diri para atlet. Hal itu bisa dilakukan dengan mengumumkan bahwa Olimpiade ditunda, kemudian otoritas berwenang bisa mengatur ulang kapan event ini bisa diselenggarakan dengan normal," sambung Coward, yang juga eks sekjen Premier League.




(adp/yna)

Hide Ads