Atlet-atlet ONE Championship asal Indonesia juga terdampak pandemi virus corona. Apa saja yang mereka lakukan mengisi waktu luang?
ONE Championship awalnya tetap dihelat tapi secara tertutup sampai 29 Mei. Tapi, pada akhirnya pihak ONE membatalkan event yang seharusnya digelar tanggal 7 April, 24 April, 1 Mei, dan 8 Mei di Singapura serta 29 Mei di Filipina.
Pasalnya pandemi virus corona saat ini makin menggila dan belum diketahui kapan akan mereda. Oleh karenanya, para atlet pun harus bisa menjaga kondisinya agar tetap fit saat ONE Championship bisa bergulir lagi.
Petarung kelas flyweight asal Indonesia, Eko Roni Saputra, banyak berlatih di rumah di tengah pandemi saat ini. Alhasil, rutinitasnya berubah total termasuk membatasi kegiatan di luar, hanya belanja makanan atau pergi ke pasar.
![]() |
"Saya hanya keluar jika saya ingin membeli makanan atau pergi ke pasar. Saya melakukan banyak latihan di rumah dan memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga. Saya rindu bertanding dan tentu saja merindukan 100% sesi latihan. Dan Anda tidak dapat melakukan apa yang biasanya Anda lakukan untuk saat ini," kata Eko dalam rilis kepada detikSport.
"Meskipun demikian, saya masih tetap sibuk dengan semua latihan di rumah, bermain dengan anak-anak saya, membersihkan rumah dan memasak dengan istri saya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti Eko, Priscilla Hertati Lumba Gaol harus memendam hasrat untuk melanjutkan statistik apiknya. Apalagi sejak meraih kemenangan beruntun Oktober lalu, Priscilla belum bertanding lagi.
Dia yakin jika semua orang memainkan peran mereka sesuai porsinya, maka semuanya akan segera kembali normal seperti seharusnya.
"Tetap bugar, lakukan pembatasan sosial seperti yang dikatakan pemerintah, dan lebih baik tinggal di rumah jika Anda tidak memiliki hal-hal yang sangat mendesak untuk dilakukan di luar dan mari berharap corona virus ini akan segera berakhir sehingga kita dapat kembali ke kehidupan normal kita," kata Priscilla.
Dengan banyak waktu luang yang dimilikinya saat ini, Priscilla bisa mengejar ketertinggalan untuk menonton film-film yang ada.
![]() |
"Saya tetap bugar dengan melakukan berbagai latihan rutin di rumah. Saya mencuci tangan lebih sering, mandi lebih banyak dan membersihkan semua pakaian yang baru saja saya kenakan, minum vitamin, mengkonsumsi makanan yang layak, mengikuti jadwal latihan dan memastikan istirahat yang cukup," sambung Priscilla.
"Terlepas dari latihan saya, selama tiga minggu terakhir saya telah menghabiskan sebagian besar waktu untuk streaming film dan berselancar di Internet."
Di tempat lain, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak begitu buruk bagi petarung kelas strawweight Stefer Rahardian. Pria berusia 33 tahun bisa memaksimalkan PSSB untuk memulihkan bekas operasi lutut.
"Saya pikir saya sudah menghadapi pandemi COVID-19 ini dengan baik. Saya menjalani operasi lutut tepat sebelum pandemi, sehingga kegiatan tinggal di rumah sangat cocok untuk kesembuhan saya. Saya punya program terapi yang membuat saya sibuk dan membantu kebugaran saya meningkat saat di rumah," kata Stefer.
"Sedikit demi sedikit peningkatan setiap hari membuat saya senang, sehingga sudah pasti menjadi kegiatan favorit saya selama masa PSBB. Secara keseluruhan, perkembangan dalam pemulihan saya sangat positif. Saya telah memfokuskan diri pada pemulihan lutut dan saya terkejut melihat betapa cepatnya saya membaik belakangan ini," sambungnya.
Selain tetap mempertahankan sisi positif mengenai kegiatan tinggal di rumahnya sendiri, bintang klub Bali MMA ini juga menitipkan pesan untuk masyarakat di luar sana.
"Saya akan mengatakan bahwa setiap momen itu berharga. Kita dapat belajar atau meningkatkan apa saja dan kapan saja untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri kita serta mentalitas kita. Nikmati momen berharga ini, pelajari dan tingkatkan sesuatu di rumah - bahkan dari hal-hal kecil," tutup Stefer.
(mrp/mrp)