Pesepakbola berusia 22 tahun itu menjadi salah satu pemain muda yang mencuri perhatian dalam gelaran Piala Dunia di Rusia sejauh ini. Selain rutin tampil, Pavard pun sudah bikin satu gol.
Pavard menjadi pilihan utama pelatih Didier Deschamps untuk mengawal sektor kanan belakang Prancis di Piala Dunia 2018. Sekali-kalinya ia tidak masuk starting XI adalah ketika Prancis berimbang 0-0 melawan Denmark di laga terakhir fase grup. Saat itu tiket lolos sudah diamankan, sehingga sejumlah pemain utama pun disimpan oleh Deschamps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Keberhasilan Pavard masuk skuat Prancis untuk Piala Dunia ini tidak lepas dari performa apiknya bersama VfB Stuttgart. Bergabung ke Stuttgart tahun 2016, Pavard langsung membantu klub Jerman itu meraih promosi. Musim keduanya pun dijalani di Bundesliga.
Sebelum berpetualang di Jerman, Pavard merintis karier sepakbola di akademi sepakbola Lille. Bakat Pavard membuat Lille memberinya kesempatan debut di Ligue 1 pada Januari 2015, ketika usianya masih 18 tahun.
"Ketika dulu ia harus bekerja keras, ia melakukannya dengan amat serius. Tapi di luar ia justru sosok yang gemar melucu dan terkadang ia akan menyetel koleksi musik 1980-an miliknya dengan suara kencang-kencang," kata salah seorang rekannya di akademi Lille, Corentin Halucha, kepada AFP.
Halucha pula yang mengungkap bahwa baru dua tahun lalu dirinya dan Pavard masih rutin menyambangi fan zone di kota Lille untuk menonton partai-partai Prancis di gelaran Piala Eropa 2016.
![]() |
Apa pun yang terjadi kepada Les Bleus, performa Pavard sudah bikin klub-klub besar melirik. Konon salah satunya adalah Bayern Munich.
"Sepakbola adalah mengenai kesempatan. Kereta (peluang) sudah datang, ia menaikinya, dan kini ia sedang menikmati perjalanan dengan berada di kelas satu," ucap Halucha.
Ini video Tarian Kemenangan Prancis atas Uruguay