Fans Tolak 20 Menit Jeda Half-time

Fans Tolak 20 Menit Jeda Half-time

- Sepakbola
Minggu, 22 Feb 2009 14:06 WIB
London - Rencana FIFA untuk mengubah peraturan waktu jeda pertandingan menjadi lima menit lebih lama dari waktu normal 15 menit tampaknya tak akan berjalan mulus, setelah mendapat tentangan keras dari federasi suporter.

FIFA akan mejalankan rapat akhir pekan mendatang di Irlandia Utara. Segelintir perubahan akan dilakukan oleh badan Hukum FIFA , khususnya mengenai penambahan lima menit pada waktu jeda pertandingan dan penggunaaan teknologi goal line.

FIFA berpendapat, waktu lama yang 15 menit itu dirasa kurang untuk para pemain dan wasit yang bertugas untuk beristirahat. Pasalnya, interval waktu yang dibutuhkan untuk berjalan dari lapangan ke ruang ganti di setiap stadion berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana badan sepakbola tertinggi itu mendapat protes keras dari fans sepakbola yang diwakili oleh federasi suporter sepakbola. Melalui sang presiden, Malcom Clarke, mereka mengatakan ide tersebut hanya merupakan omong kosong belaka dan tak setuju bila itu dilakukan hanya demi uang.

"Bila alasan utamanya adalah untuk komersial, sebagian suporter akan menolaknya. Semestinya sudah menjadi 10 menit setahun lalu dan menjadi 15. Lalu akan berakhir dimana ini?" ungkap Clarke kepada Guardian.

Dengan tambahan waktu lima menit itu, FIFA dan media partnernya dipastikan akan meraup keuntungan lebih besar dari iklan yang tayang saat jeda halftime sedang berlangsung.

Untuk diketahui, seorang analis sponsorship telah mengkalkulasi pendapatan yang diraih ITV (sebuah stasiun TV di Inggris) dari iklan pada perhelatan Piala Dunia 2006 di Jerman lalu.

Perusahaan itu mendapat 300 ribu poundsterling (sekitar Rp 5 miliar) untuk setiap menitnya dan akan meningkat menjadi satu juta poundsterling (sekitar Rp 16 miliar) bila tim nasional Inggris bermain.

Pada Afrika Selatan 2010 nanti, FIFA telah menetapkan fee tambahan dari lima menit tambahan waktu itu yang akan menyesuaikan dengan zona waktu negara-negara yang telah maju dalam bidang penyiaran seperti Inggirs, Spanyol, Italia, Perancis dan Jerman.

(roz/roz)

Hide Ads