Dari Tengah Lapangan ke Gawang, Saat Outfield Player Jadi Kiper

Dari Tengah Lapangan ke Gawang, Saat Outfield Player Jadi Kiper

- Sepakbola
Selasa, 27 Nov 2012 15:49 WIB
1.

Dari Tengah Lapangan ke Gawang, Saat Outfield Player Jadi Kiper

Dari Tengah Lapangan ke Gawang, Saat Outfield Player Jadi Kiper
ist.
Jakarta - Meski jarang terjadi, sepakbola modern mencatat beberapa momen saat pemain 'dipaksa' berganti peran jadi kiper di tengah pertandingan. John Terry dan Rio Ferdinand pernah mengalaminya.

Peluang sebuah tim kehilangan dua kiper langsung di tengah pertandingan sejatinya sangat kecil. Namun, kenyataannya itu pernah terjadi, dengan cedera dan/atau kartu merah jadi penyebab munculnya situasi janggal tersebut.

John Terry dan Rio Ferdinand pernah menjalani peran tersebut. Juga Niall Quinn yang malah jadi pahlawan saat dia berhasil menghalau eksekusi penalti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Piala AFF 2012 yang masih berlangsung saat ini, momen tersebut bisa saja terjadi pada tim nasional Indonesia. Hingga saat ini, 'Skuat Garuda' cuma punya satu kiper yakni Wahyu Tri Nugroho. Indonesia memang cuma membawa dua kiper untuk turnamen tersebut, sementara Endra Prasetya dapat hukuman larangan bertanding setelah dikartu merah di pertandingan pertama.

Berikut beberapa pemain outfield yang pernah 'dipaksa' menjadi kiper di tengah laga:

Klik di sini untuk melanjutkan membaca



Nial Quinn bisa dibilang menjadi outfield player dengan hasil kerja paling baik saat harus berubah peran menjadi kiper. Di bawah mistar gawang dia tampil brilian saat memperkuat Manchester City.

Momen di mana Quinn harus berubah posisi menjadi kiper terjadi di musim 1990/1991, saat City menghadapi Derby County di Liga Inggris. Ketika itu Quinn didapuk jadi penjaga gawang menggantikan Tony Coton, yang dapat kartu merah menjelang akhir babak pertama. Quinn, yang aslinya adalah striker, ketika itu sudah menyumbang satu gol untuk The Citizens, yang merupakan gol ke-20-nya di musim tersebut.

Dengan postur 1,93 meter, Quinn punya 'tongkrongan' yang pas untuk jadi kiper. Dan dia membuktikan itu saat berhasil menghalau penalti yang dieksekusi Dean Saunders. Quinn dengan sangat baik membaca bola yang mengarah ke sisi kirinya. Di akhir pertandingan City menang 2-1, dan Derby County terdegradasi.



Piawai mengawal lini pertahanan Chelsea, di musim 2005/2006 John Terry terpaksa menjalankan peran baru sebagai kiper dalam laga Chelsea kontra Reading. Terry harus mengawal gawang timnya karena di pertandingan tersebut dua penjaga gawang The Blues yakni Pter Cech dan Carlo Cudicini ditandu keluar lapangan karena cedera.

Karena pertandingan tinggal tersisa beberapa menit, tak ada penyelamatan dibuat kiper Terry saat itu. Satu-satunya aksi yang dia lakukan hanya melakukan tendangan bebas dari dalam kotak penalti. Di bawah gawangnya, Terry tampil dengan memakai kostum bernomor punggung 40, milik kiper ketiga 'Si Biru', Henrique Hilario.

Saat menghadapi Portsmouth di perempatfinal Piala FA musim 2007/2008, Manchester United harus kehilangan dua kipernya di tengah pertandingan. Edwin van Der Sar harus out karena mengalami masalah pada pahanya, sementara Tomasz Kuszczak dapat kartu merah karena melanggar pemain lawan di kotak penalti, yang berujung pada keputusan wasit menunjuk titik putih.

Dalam momen tersebut, Rio Ferdinand ditunjuk sebagai kiper dadakan. Namun bek dengan tinggi badan 1,89 meter itu gagal jadi penyelamat 'Setan Merah'. Meski membaca dengan baik arah tembakan Sulley Muntari, Ferdinand tak mampu menghalau bola masuk ke gawangnya. MU kalah 0-1 dan gagal melangkah ke semifinal.


Menjalani laga kandang menghadapi Arsenal di musim 2005/2006, Phil Jagielka jadi pahlawan di lini belakang. Dia jadi bintang bukan sebagai bek, yang merupakan posisi naturalnya, tapi karena performa hebat yang dia tunjukkan saat percaya jadi kiper menggantikan Paddy Kenny, yang gagal menuntaskan laga karena mengalami cedera.

Jagielka berada di bawah mistar di 34 menit akhir pertandingan. Dan dalam kurun tersebut dia berhasil menghalau gempuran The Gunners yang mengarah ke gawangnya. Salah satu momen terbaik adalah ketika Jagielka menghalau upaya Robin van Persie, yang belakangan disebut defender Inggris itu sebagai penyelamatan terbaik sepanjang kariernya. Laga tersebut akhirnya dimenangkan Sheffield United dengan 1-0.

Terkait Jagielka, dia sebelumnya memang dikenal punya reflek yang sangat baik dan cukup teruji menjadi kiper. Atas alasan itulah pelatih Neil Warnock kerap hanya membawa satu kiper untuk pertandingan Liga Inggris, demi memberinya opsi yang lebih beragam untuk membawa pemain di posisi lain.

Rio Ferdinand bukan satu-satunya pemain Manchester United yang pernah ditugasi jadi kiper di tengah laga. Pada musim 2006/2007 di kandang Tottenham Hotspur, John O'Shea juga harus jadi pengganti Edwin van Der Sar yang dapat cedera. Saat itu The Red Devils sudah melakukan tiga pergantian, yang membuat Sir Alex Ferguson tak bisa memasukkan pemain lain.

Pada awalnya, kostum kiper dipegang oleh Ferdinand, namun jersey itu kemudian diserahkan pada O'Shea. Keputusan Fergie tersebut tak salah karena bek asal Irlandia itu berhasil menjaga gawang MU tetap bersih di sisa pertandingan. Sebagai catatan, ketika itu 'Setan Merah' sudah unggul 4-0 atas tuan rumah.

Meski pada awalnya terlihat kikuk dengan sarung tangan dan baju yang terlihat agak kebesaran, O'Shea membuat beberapa penyelamatan penting di pertandingan tersebut. Termasuk saat menghalau bola ketika berhadapan satu lawan satu dengan pemain Spurs.

Hide Ads