Aimar, kelahiran 34 tahun lalu, memulai karier dalam sepakbola bersama River Plate. Aksinya di klub Argentina itu membuatnya dipinang oleh klub Spanyol Valencia. Di sinilah Aimar lantas mencuri perhatian penggemar sepakbola dunia.
Dengan keahliannya mengolah si kulit bundar, pencatat 52 caps untuk tim nasional Argentina itupun jadi bintang untuk El Che yang diantarnya meraih dua gelar La Liga (2001β02, 2003β04), satu gelar Piala UEFA (2003β04) dan Piala Super Eropa (2004), serta menjadi finalis Liga Champions musim 2000-01.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, selepas itulah Aimar menuju Malaysia. Ia resmi menjadi pemain Johor Darul Takzim (JDT) bulan Agustus 2013 lalu setelah menandatangani kontrak dua tahun. Reputasi Aimar, yang disebut-sebut menjadi pemain bergaji termahal di kasta teratas sepakbola Malaysia, membuatnya disambut gegap gempita.
Performa Aimar, ketika ia bermain, menuai puja-puji. Tetapi ia lebih sering menepi karena cedera. Pada akhirnya kesabaran JDT pun habis. Diungkap Tunku Ismail Idris, presiden klub yang merupakan putra mahkota Johor, JDT sudah melepas pemain yang memperkuat Argentina di Piala Dunia 2002 dan 2006 tersebut.
"Saat ini Pablo Aimar belum bisa pulih sepenuhnya dari cedera (paha) dan tak bisa berkontribusi 100 persen," kata Tunku Ismail Idris seperti dilansir Reuters.
"Setelah bermain dalam dua pertandingan untuk JDT, kami harus mengistirahatkannya untuk enam pertandingan akibat cederanya. Dengan investasi besar yang sudah kami lakukan untuk para pemain asing, kami berharap bisa senantiasa memasang tiga pemain asing.
"Akan tetapi dengan cederanya Pablo kami cuma bisa menurunkan satu pemain asing dan satu pemain ASEAN. Kami tidak bisa memaksimalkan investasi kami dan dengan saran dari staf kepelatihan penting buat kami untuk selalu bisa menurunkan tiga pemain asing setiap saat," tegasnya.
Dijelaskannya, keputusan melepas Aimar tersebut diambil menyusul pembahasan dengan pelatih Cesar Jimenez, yang saat ini sudah meninggalkan posnya dan menduduki posisi direktur di JDT.
(krs/rin)