'FIFA Mirip Mafia Sisilia'

'FIFA Mirip Mafia Sisilia'

Rossi Finza Noor - Sepakbola
Rabu, 07 Okt 2015 12:53 WIB
FIFA Mirip Mafia Sisilia
AFP/Fabrice Coffrini
Kitzbuehel -

Presiden otoritas Liga Spanyol (LFP), Javier Tebas, meminta perubahan dilakukan di dalam organisasi FIFA. Tebas menyebut, FIFA yang sekarang tak ubahnya mafia dari Sisilia, Italia.

FIFA disorot habis-habisan menyusul banyaknya petinggi mereka yang jadi tersangka kasus suap. Chuck Blazer, mantan anggota komite eksekutif FIFA yang jadi whistleblower untuk kasus ini, menyebut bahwa banyak petinggi FIFA menerima suap untuk meloloskan negara tertentu menjadi tuan rumah Piala Dunia. Imbasnya, pencalonan Piala Dunia 2014, 2018, dan 2022 pun ikut diselidiki.

Tebas sendiri mengaku tidak suka dengan bagaimana FIFA dijalankan selama ini. Ia juga mengkritik Sepp Blatter yang kerap menggunakan frase 'Football Family' untuk menggambarkan FIFA. Menurut Tebas, frase tersebut membuat FIFA jadi lebih mirip keluarga mafia, alih-alih sebuah organisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan mengartikan frase 'Football Family' secara literal, tapi secara rasa yang mirip-mirip mafia Sisilia," ujar Tebas seperti dilansir Marca.

"Jika Anda mengkritik FIFA, Anda akan didepak. Yang seperti itu namanya juga korupsi," lanjut Tebas.

Tebas juga ikut mengkritik pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Piala Dunia tersebut menjadi bahan sorotan lantaran, jika dihelat di tengah tahun, cuaca panas Qatar bakal sangat merepotkan. Oleh karenanya, FIFA pun memundurkan jadwal dengan menghelat Piala Dunia 2022 pada bulan November-Desember.

Dihelatnya Piala Dunia di periode November-Desember dianggap bakal merepotkan liga-liga Eropa. Sebab, liga-liga Eropa yang biasanya dimulai pada bulan Agustus, kini harus mengalami pemunduran jadwal karenanya.

"Perubahan jadwal menjadi bulan November benar-benar merusak liga-liga Eropa. Ini membuktikan bahwa mereka tidak paham industri sepakbola," kata Tebas.



(roz/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads