Valcke menjadi pejabat sepakbola top terakhir yang dihukum. Sebelumnya, Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini lebih dulu diskors selama delapan tahun karena kasus korupsi.
Sky Sports melaporkan, Komite Etik independen yang dipimpin Hans-Joachim Eckert, membuktikan bahwa Valcke bersalah dalam sejumlah kasus. Valcke terbukti secara sengaja memberikan sebuah perusahaan marketing olahraga keuntungan yang tidak adil dari penjualan tiket Piala Dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan pula, Valcke turut secara sengaja mencoba untuk menghalangi investigasi dengan merusak barang bukti.
Tidak hanya diganjar larangan beraktivitas, Valcke turut dijatuhi denda sekitar Rp 1,3 miliar.
"Singkatnya, perilaku Mr Valcke sebagai Sekretaris Jenderal FIFA telah melanggar pasal 13 [Aturan Perilaku Umum], pasal 15 [Loyalitas], pasal 16 [Kerahasiaan], pasal 18 [Tanggungjawab pengungkapkan, kerjasama, dan pelaporan], pasal 19 [Konflik Kepentingan], pasal 20 [Penawaran dan menerima hadiah dan keuntungan lainnya], dan pasal 41 [Kewajiban pihak-pihak untuk berkolaborasi] dari Kode Etik FIFA," bunyi pernyataan resmi badan sepakbola dunia itu.
"Konsekuensinya, Mr Valcke telah dihukum 12 tahun dari segala aktivitas yang berkaitan dengan sepakbola dan denda 100 ribu Swiss Franc."
(rin/rin)