Selama empat tahun ditangani Roy Hodgson, Inggris relatif tampil biasa-biasa saja dan mereka kerap kesulitan jika tampil di turnamen besar. Dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia, pencapaian terbaik Inggris hanya perempatfinal Piala Eropa 2012.
Setelah tersingkir di fase grup Piala Dunia, Inggris secara mengejutkan dihentikan tim debutan Islandia di babak 16 besar Piala Eropa lalu. Tak lama Hodgson pun mengundurkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Publik pun kaget ketika FA memilih Allardyce yang selama kariernya lebih banyak menangani tim-tim medioker dan tak punya satu pun trofi mayor.
Meski demikian, Allardyce yakin bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Apalagi pelatih 61 tahun itu sudah punya ramuan jitu untuk membangkitkan The Three Lions.
"Persatuan tim ini sangatlah penting dan coba untuk menumbuhkan semangat yang bagus di dalam tim dan have fun," ujar Allardyce di Soccerway.
"Sepakbola itu harus bisa dinikmati dan saya menikmati karier saya selama ini di sepakbola, ini adalah puncak karier saya dan saya sangat ingin menikmatinya," sambungnya dalam acara perkenalan pertamanya sebagai manajer baru Inggris.
"Man management itu adalah aset terbesar saya, untuk membantu para pemain menikmati permainan sendiri dan menjadi lebih baik dari yang sekarang. Cara seperti itu ampuh di klub-klub saya sebelumnya."
"Sangat luar biasa tentunya untuk saya bisa duduk di sini. Saya harap saya bisa menjalankan tugas ini dengan baik. Saya punya banyak pengalaman di masa lalu dan tidak hanya menantang untuk timnas Inggris, tapi juga diri saya," tutupnya.
(mrp/nds)