Hal itu terjadi dalam laga divisi teratas persepakbolaan Afrika Selatan ketika Kaizer Chiefs menjamu Cape Town City, Rabu (30/11/2016) waktu setempat.
Nah, kejadian terkait ballboy itu hadir di menit-menit akhir pertandingan saat kedudukan 1-1. Saat itu tuan rumah Kaizer Chiefs juga sudah harus bermain dengan 10 orang akibat seorang pemainnya dikartu merah di menit ke-27.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itulah si ballboy yang bersiaga di belakang gawang tim tuan rumah melemparkan bola, diduga karena mengira si kulit bundar sudah akan out. Namun, bola rupanya masih "hidup" karena bisa dikejar oleh pemain Cape Town.
Keberadaan dua bola di dalam lapangan itulah yang kemudian membuat wasit Victor Gomes meniup peluit untuk menyetop lebih dulu permainan. Ia lalu menunjuk-nunjuk si ballboy dan dengan tegas memintanya keluar dari lapangan karena menduga tindakannya memiliki motif tertentu untuk menguntungkan tim tuan rumah yang saat itu sedang diserang tim lawan.
Entah apa si ballboy memang punya motif tersembunyi atau kebetulan saja sedang apes akibat kekeliruannya. Yang pasti, Luxolo September selaku manajer komunikasi Premier Soccer League (PSL) menyatakan wasit sudah bertindak sesuai peraturan.
"Saya cuma akan menjelaskan bagaimana peraturannya. Ia bisa melakukan itu. Saya tak punya pendapat tindakannya tepat atau tidak, tapi ia bertindak sesuai peraturan. Terlalu keras atau tidak adalah opini Anda," katanya kepada SoccerLaduma.co.za.
"Ketika Anda sudah mencermati peraturan dan kenyataan, Anda tak perlu melihat siapa yang menerapkannya, Anda harus melihat bagaimana peraturannya. Peraturannya sudah jelas," lanjut September.
(krs/din)