Caio Junior adalah salah satu dari 71 korban tewas dalam jatuhnya pesawat yang ditumpangi tim Chapecoense di Cerro Gordo, La Union, Kolombia, 28 November lalu. Pesawat nahas itu dilaporkan kehabisan bahan bakar dalam perjalanan menuju markas Atletico Nacional untuk laga leg pertama final Copa Sudamericana.
(Baca juga: Chapecoense Dinobatkan Jadi Juara Copa Sudamericana)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai tragedi memilukan yang mereka alami, Chapecoense berusaha membangun kembali tim mereka. Langkah pertama adalah menunjuk Mancini sebagai pelatih anyar.
Mancini, 50 tahun, sebelumnya berpengalaman menangani Gremio, Santos, Vasco da Gama, Cruzeiro, Atletico Paranaense, Botafogo, dan beberapa klub lainnya. Pada tahun 2005, dia mengantarkan Paulista menjuarai Piala Brasil.
Vagner Mancini assume a equipe com a responsabilidade de manter o trabalho que vinha sendo realizado. Seja bem-vindo, Vagner!#VamosChape pic.twitter.com/lUOcpp8FhP
β Chapecoense (@ChapecoenseReal) December 9, 2016
Chapecoense, yang akan tampil di Copa Libertadores pada musim depan, selanjutnya akan melakukan perekrutan pemain-pemain baru. Mereka telah mendapatkan tawaran pinjaman pemain dari beberapa klub Brasil lainnya.
Pemain-pemain dengan nama besar, seperti Ronaldinho dan Eidur Gudjohnsen, telah menawarkan diri bermain untuk Chapecoense. Namun, Chapecoense tak berencana untuk memakai pemain-pemain top dalam usaha mereka bangkit lagi.
"Kami mungkin akan mencari pesepakbola muda profesional di divisi dua atau mereka yang tidak dipakai oleh klub-klub divisi satu," kata Presiden Chapecoense, Ivan Tozzo, seperti dikutip ESPN FC.
(mfi/mfi)