Chan Yuen-ting, Pelatih Wanita Pertama di Liga Champions Asia

Chan Yuen-ting, Pelatih Wanita Pertama di Liga Champions Asia

Randy Prasatya - Sepakbola
Kamis, 23 Feb 2017 13:25 WIB
Foto: AFP PHOTO / STR / China OUT
Guangzhou - Baru tahun lalu Chan Yuen-ting bikin sejarah. Tahun ini perempuan 28 tahun itu membuat sejarah berikutnya di Liga Champions Asia.

Tahun lalu Chan diberi kepercayaan naik jabatan dari asisten pelatih untuk menjadi pelatih kepala Eeaster Sports Club (SC), sebuah klub sepakbola di Premier League Hong Kong.

Kepercayaan itu dijawabnya dengan mengantar Eastern SC merebut titel liga, membuatnya diganjar Guinness World Records sebagai pelatih wanita pertama yang sukses menjadi juara di kompetisi tingkat tertinggi ajang sepakbola putra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ditangani Chan pada Desember 2015, Sky Sports mencatat Eastern SC cuma kalah sekali dalam 15 pertandingan. Chan, yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang analis data, juga menjadi pelatih wanita pertama di liga itu.

Tentang Chan Yuen-ting, Pelatih Wanita Pertama di Liga Champions AsiaFoto: AFP PHOTO / ISAAC LAWRENCE

"Kami tak pernah menduga apa yang akan dengan Chan ketika kami menunjuknya sebagai pelatih kepala pertengahan musim lalu," kata Peter Leung Shou-chi selaku pimpinan eksekutif Eastern kepada South China Morning Post.

Sepak terjang pengidola David Beckham tersebut tak berhenti sampai situ. Chan kini sedang jadi buah bibir berkat kiprah timnya di ajang Liga Champions Asia.

Chan mencatat sejarah sebagai pelatih perempuan pertama yang timnya tampil di Liga Champions Asia ketika Eastern SC dijamu Guangzhou Evergrande di Tianhe Stadium, Rabu (22/2/2017) kemarin.

Memang, momen bersejarah itu tak berakhir manis-manis amat karena Eastern SC, yang sudah main minus satu pemain sejak menit ke-3 dan menuntaskan laga dengan sembilan orang, pada akhirnya dilumat 0-7 oleh tim lawan.

Akan tetapi, torehan Chan tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Apresiasi pun diberikan oleh peracik taktik tim lawan, Luiz Felipe Scolari, pelatih kawakan yang pernah mengantar Brasil menjuarai Piala Dunia.

"Saya menghiburnya dan bilang kepada dia kalau laga ini bukanlah bukti sejati dari kemampuannya. Jelas berbeda jika harus main dengan dua kartu merah dalam waktu cepat," ujar Scolari di Fox Sports.

Setelah membuat rekor selama dua tahun beruntun, bukan tak mungkin pula di masa depan akan ada rekor-rekor lain dari Chan di kancah sepakbola pria.


(krs/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads