Duel Kiper Brasil Beradu di Semifinal

Jelang Semifinal Liga Champions

Duel Kiper Brasil Beradu di Semifinal

- Sepakbola
Senin, 25 Apr 2005 19:44 WIB
Jakarta - Brasil dikenal sebagai gudangnya striker hebat namun miskin kiper berbakat. Dida dan Heurelho Gomes tampaknya bisa mengubah paradigma tersebut. Di tiga Piala Dunia di era 90-an, hanya Claudio Taffarel yang dikenal namanya sebagai kiper tim nasional Brasil. Bayangkan. Kiper kelahiran 1966 ini berada di bawah mistar gawang Tim Samba sejak Piala Dunia 1990 hingga Piala Dunia 1998. Itu berarti dia mengabdi selama delapan tahun untuk Selecao. Bandingkan misalnya dengan timnas Italia, yang sudah berganti kiper sebanyak tiga dalam kurun waktu sepuluh tahun. Untuk urusan regenerasi, posisi kiper memang telat dilirik arsitek timnas Brasil. Seusai era Taffarel kini baru muncul generasi baru kiper Brasil. Nelson De Jesus Dida alias Dida namanya. Kiper andalan klub Italia AC Milan ini kini merupakan kiper nomor satu Brasil. Tak salah jika Brasil memilih kiper kelahiran tahun 1973 ini sebagai kiper utama. Dida telah menjadi andalan Milan sejak tiga musim terakhir. Musim ini, peran Dida luar biasa. Sebagai catatan, di Liga Champions, gawang Milan yang dikawalnya belum pernah kebobolan sejak 2 November 2004. Artinya gawangnya belum koyak selama 520 menit. Bagaimana Liga Italia? Meski penampilannya turun naik, namun Dida berkontribusi terhadap keberhasilan Milan memuncaki klasemen. Kemantapan Dida membuatnya menjadi role model para kiper Brasil. Salah satunya adalah kiper PSV Eindhoven Heurelho Gomes."Adalah sebuah kehormatan jika bisa bermain satu klub dengan panutan saya (Dida). Namun buat saya sudah merupakan hal yang fantastis memasuki San Siro dan melihat Dida berada di seberang saya. Dan pasti akan lebih fantastis lagi jika bisa mengalahkannya dan Milan," tutur Gomes. Apa mungkin? Jawabannya tentu saja. Kebetulan Milan dipertemukan dengan PSV di semifinal Liga Champions. Yang kedua, Gomes juga memiliki kemampuan untuk itu. Meskipun namanya belum sebeken Dida, namun mantan kiper Cruzeiro ini sudah cukup teruji di Liga Champions. Salah satu momen yang mendongkrak namanya adalah ketika dia mematahkan dua tendangan penalti dalam satu pertandingan, melawan Olympique Lyon di perempat final. Kebetulan, Gomes bernapsu menyamai pencapaian Dida. Sudah pasti semangatnya berlipat ganda. "Saya ingin meraih sukses di Eropa. Saya ingin sama bagusnya dengan Dida suatu hari nanti," tandasnya. Gomes bisa membuktikan ucapannya saat PSV meladeni Milan dalam dua leg semifinal Liga Champions, yang mulai digelar (27/4/2005) dinihari WIB ini. (mel/)

Hide Ads