Inggris untuk keenam kalinya secara beruntun lolos ke putaran final Piala Dunia. Mereka memastikan diri akan tampil di Piala Dunia 2018 usai menekuk Slovenia 1-0 di Wembley, Jumat (6/10/2017) dinihari WIB.
Meski perjalanan Inggris di babak kualifikasi relatif mulus, mereka kerap tampil mengecewakan di putaran final turnamen-turnamen besar. Sejak menjadi juara di Piala Dunia 1966, pencapaian terbaik Inggris adalah menempati peringkat keempat di Piala Dunia 1990. Di Piala Dunia 2014 lalu, mereka malah langsung tersisih di babak penyisihan grup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Southgate, para pemain Inggris menanggung beban berat karena selalu diharapkan berprestasi di turnamen-turnamen besar. Padahal mereka masih dalam proses untuk menuju level yang lebih tinggi.
"Apakah kami akan menjadi Spanyol dalam delapan bulan ke depan? Tidak. Mereka (Spanyol) punya skuat yang dipenuhi pemain-pemain yang telah memenangi titel liga dan Liga Champions. Kami tak punya pemain-pemain yang sudah membuktikan diri di level itu," ujar Southgate.
"Tapi, mereka sekarang punya kesempatan untuk main di level itu di Piala Dunia. Itulah kenapa sangat penting bagi kami untuk lolos," tambahnya.
"Mereka adalah pemain-pemain muda dan akan memberikan segalanya. Mereka akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Mereka menderita atas konsekuensi dari kegagalan selama 25, 30, atau 40 tahun dan itu bukan salah mereka," tutur Southgate.
"Di beberapa area mungkin ada pemain-pemain muda yang belum siap. Hasrat saya dan cara main ideal dan apa yang perlu kami lakukan pada tahun depan mungkin merupakan dua hal yang berbeda," katanya seperti dikutip The Star.
(mfi/mrp)











































