Argentina menjalani laga hidup-mati untuk lolos ke putaran final Piala Dunia, dengan menghadapi Ekuador di Estadio Atahualpa, Rabu (11/10/2017) pagi WIB. Mereka wajib menang di laga itu.
Ekuador yang ditangani Jorge Celico, bertekad menjegal langkah Argentina ke putaran final. Ada fakta menarik soal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daily Mail mencatat, pada 2015 lalu, Argentina kalah dari Chile di final Copa America lewat drama adu penalti 1-4. Ketika itu, Chile ditangani Jorge Sampaoli, pelatih kelahiran Casilda, Argentina. Kini, Sampaoli menjadi melatih Argentina.
Setahun berselang, Argentina dan Chile kembali bersua di final Copa America Centenario. Argentina yang masih ditangani Tata Martino, lagi-lagi kalah di adu penalti 2-4. Chile ketika itu sudah berganti pelatih yakni Juan Antonio Pizzi yang juga kelahiran Argentina, tepatnya Santa Fe.
Argentina juga sempat kesulitan ketika menghadapi Ekuador yang ditangani pelatih asal Argentina, Gustavo Qunteros. Pada pertemuan pertama kualifikasi Piala Dunia 2018 dua tahun silam, Argentina kalah 0-2.
Terakhir, ada Ricardo Gareca, pelatih Argentina yang kini menangani Peru. Tengah pekan lalu, Peru asuhan Gareca menyulitkan Argentina dengan menahan imbang tanpa gol. Hasil itu membuat peluang Argentina ke Piala Dunia kian menipis.
Ekuador kini sudah ditangani Celico, yang ternyata juga berasal dari Argentina. Apakah Argentina bisa menang di laga nanti untuk menjaga kansnya ke Rusia? (din/fem)











































