Oezil pensiun dari timnas setelah Jerman tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018 lalu. Hasil buruk itu mengikuti polemik soal fotonya bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum turnamen.
Alhasil sorotan lebih tajam mengarah ke gelandang Arsenal tersebut. Oezil pribadi merasa dirinya tak diperlakukan secara adil, khususnya karena sebagai warga keturunan Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mesut sudah jadi penampil hebat di tim nasional selama delapan tahun. Tapi untuk setahun setengah terakhir, saya sudah tak suka dengan penampilannya," kata Matthaeus kepada Kicker.
"Tapi saya sudah mengkritiknya untuk itu, hal lainnya tak membuat saya tertarik. Dari sudut pandang keolahragaan, meski ini terdengar keras, pensiunya bukan sebuah kehilangan. Tapi sebuah kesempatan untuk mengubah sesuatu di posisi ini," tambahnya dilansir FourFourTwo.
Meski demikian, Matthaeus juga menyayangkan persoalan Oezil terkait foto bersama Erdogan tak tertangani dengan sebaik-baiknya. Dia menilai urusan ini terlalu dianggap remeh sejak awal sehingga berlarut-larut dan jadi lebih rumit.
"Persoalan itu seharusnya bisa ditangani lebih baik sejak awal, karena banyak orang terlibat. Disayangkan dan menyedihkan bahwa upayanya tak berhasil, karena Oezil sudah melakukan banyak hal untuk sepakbola Jerman," ujarnya.
"Topik ini sudah diangap enteng sejak awal, bahkan oleh DFB. Siapapun bisa berfoto dengan yang mereka inginkan, tapi kemudian mereka harus siap untuk menghadapi kritik dan memberi jawaban. Urusan ini terlalu berlarut-larut," tandas pemilik medali juara Piala Dunia 1990 ini. (raw/mfi)