Mourinho Targetkan Comeback di Juni, Mau Ke Mana?

Mourinho Targetkan Comeback di Juni, Mau Ke Mana?

Redzi Arya Pratama - Sepakbola
Minggu, 24 Mar 2019 00:46 WIB
Ke mana tujuan Jose Mourinho berikutnya? (Foto: Getty Images)
London - Jose Mourinho menegaskan bakal kembali melatih di musim depan. Tapi sejauh ini belum ada sinyal jelas ke mana tujuan The Special One.

Sejak dipecat Manchester United pada Desember 2018, pelatih berusia 56 tahun itu belum lagi melatih. Mourinho kini sibuk menjadi komentator di televisi.

Beberapa tim sebenarnya sudah dihubungkan dengannya. Mourinho sendiri menegaskan ada tiga sampai empat tim yang menawarinya pekerjaan namun ditolak. Salah satunya adalah Benfica.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang ada di pikiran saya adalah kembali di musim panas nanti, pada bulan Juni, bersama klub baru untuk pramusim," ujarnya kepada BeIN Sports. "Saya tahu pasti apa yang tidak saya inginkan. Itu alasan saya berkata tidak kepada tiga atau empat tawaran yang datang."


"Saya juga tahu apa yang saya inginkan, bukan terkait klub spesifik melainkan sifat dan tuntutan pekerjaan, saya tahu apa yang saya inginkan," jelas Mourinho.

Meski begitu, klub mana tujuan Mourinho berikutnya masih tanda tanya. Sebelumnya, Mourinho sempat santer dikabarkan akan menangani Real Madrid, tapi urung karena pada akhirnya klub menunjuk kembali Zinedine Zidane.


Rumor lain mendekatkan Mourinho dengan bekas klubnya, Inter Milan. Pelatih asal Portugal itu masih dicintai publik Giuseppe Meazza berkat jasanya mengantar Inter memenangi treble di 2010.

Apalagi, masa depan Luciano Spalletti diragukan setelah laju Nerazzurri tak bagus-bagus amat sekalipun masih nangkring di tiga besar klasemen sementara Serie A. Hingga kini Inter sudah mengoleksi tujuh kekalahan, yang terbanyak di antara tim-tim lima besar bersama AS Roma. Selain itu, Inter pun tersingkir di fase grup Liga Champions dan kemudian kandas di babak 16 besar Liga Europa.

Namun demikian, satu hal yang jelas adalah Mourinho memilih untuk tidak menangani tim nasional. "Saya rasa tidak. Rasanya melatih timnas adalah pekerjaan yang sangat spesifik. Saya menyukai sepakbola harian, pekerjaan harian, kompetisi yang banyak, banyak pertandingan, dan ingin bertahan di sepakbola level klub. Tapi, siapa yang tahu?" tuturnya. (rin/raw)

Hide Ads