Sejak Februari lalu, Ziyech sudah sepakat akan pindah ke Chelsea. Pemain 27 tahun itu akan menghabiskan musim 2019/2020 di Ajax, sebelum pindah ke London pada 1 Juli mendatang.
Bersama Ajax, Ziyech berpeluang memberikan gelar juara Liga Belanda sebagai kado perpisahannya. Pasalnya, Ajax sedang memimpin klasemen, mengungguli AZ Alkmaar. Namun, Eredivisie akhirnya dihentikan tanpa memberikan gelar juara akibat pandemi corona.
"Ini bukan cara yang saya inginkan untuk menyelesaikan musim dan mengucapkan selamat tinggal kepada Ajax," kata Ziyech kepada Voetbal International.
"Saya, dan semua orang di klub, punya bayangan yang hebat untuk beberapa bulan mendatang. Itu tidak terjadi, sangat disayangkan. Saya tahu ini sudah berakhir ketika [PM Belanda] Rutte mengatakan tidak akan ada sepak bola sampai awal September."
"Saya ingin mengakhiri waktu saya di sini dengan cara yang baik, dengan gelar juara. Di sisi lain, saya langsung menerimanya karena ada kejelasan sekarang. Bagaimanapun, kesehatan semua orang lebih penting," jelasnya.
Ziyech menilai situasi pandemi ini cukup aneh. Namun, ia berharap masalah yang melanda hampir seluruh dunia ini bisa segera berakhir.
"Ini aneh. Bukan hanya untuk saya, tetapi untuk semua orang di Belanda dan seluruh dunia. Saya cukup santai. Saya berusaha tetap sibuk dan tidak menyerah pada krisis," ungkapya.
"Semua orang harus terus melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Saya melakukannya dengan berlatih setiap hari. Dengan melakukannya, saya ingin memastikan siap kembali ke lapangan saat masalah ini berakhir," kata Ziyech.
(yna/raw)