Jerman 11-12 dengan Korsel, mereka bahkan membuat panduan secara detail tentang protokol untuk menjalankan pertandingan. Pemain dan staf klub wajib menjalani tes dua kali dalam sepekan.
Jumlah orang yang menghadiri pertandingan juga diatur sedemikian rupa. Stadion tak boleh dihadiri lebih dari 322 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesuksesan sepakbola Korsel dan Jerman juga tak lepas dari peran besar pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19. Meski tak jauh dari China sebagai lokasi awal penyebaran virus Corona, Korsel mampu menahan penyebaran virus di angka 11.344 dalam data teranyar.
Kurva penyebaran corona di Korsel sempat meningkat tajam pada pertengahan Februari setelah kegiatan kontroversial sebuah sekte di gereja di Kota Daegu. Kota itu sempat menjadi lokasi terparah kedua di dunia di luar Wuhan dalam kasus infeksi corona.
Untungnya pemerintah Korsel tanggap bencana. Pengalaman dari pandemi sebelumnya, jadi modal berharga. Tes massal secara masif dan ketersediaan fasilitas kesehatan jadi senjata utama Korsel.
Berangsur-angsur kurva penyebaran pun mulai melandai pada awal Mei lalu. Dengan kondisi itu sepakbola dirasa aman untuk digelar lagi.
Sementara Jerman menjadi salah satu negara Eropa tersukses meredam fatality rate virus corona. Hanya 8500 kasus kematian di Jerman meski ada kasus terkonfirmasi yang mencapai 182 ribu.
Latar belakang ilmuwan dari Kanselir, Angela Merkel, disebut-sebut jadi kunci sukses Jerman. Sama seperti di Korsel, kurva penyebaran corona di Jerman mulai melandai pada awal Mei.
Sementara itu, Indonesia saat ini masih berjuang menghadapi krisis virus Corona. PSSI dalam beberapa kali pernyataannya menyebut bahwa nasib kelanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 bergantung status darurat bencana nasional yang ditetapkan pemerintah.
PT Liga Indonesia Baru dan PSSI masih menunggu perkembangan situasi penyebaran virus Corona yang diumumkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
(cas/yna)