RIbut dengan Neymar, Alvaro Gonzalez Diancam Dibunuh

RIbut dengan Neymar, Alvaro Gonzalez Diancam Dibunuh

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 06 Okt 2020 21:40 WIB
(FILES) This file photo taken on September 13, 2020 shows Marseilles Spanish defender Alvara Gonzalez arguing with Paris Saint-Germains Brazilian forward Neymar (L) during the French L1 football match between Paris Saint-Germain (PSG) and Marseille (OM) at the Parc de Princes stadium in Paris. - Neymar and Gonzalez will face the Leagues Disciplinary Committee on September 30, 2020, with possibly heavy sanctions in sight. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Alvaro Gonzalez diancam dibunuh usai ribut-ribut dengan Neymar (AFP/FRANCK FIFE)
Marseille -

Alvaro Gonzalez tak bisa tenang hidupnya usai bersitegang dengan Neymar. Gonzalez mengakui diteror habis-habisan sampai diancam dibunuh. Duh!

Neymar sebelumnya menuding Alvaro melontarkan kata-kata hinaan rasial ke dirinya saat Paris Saint-Germain tumbang 0-1 dari Marseille di pekan kedua Liga Prancis. Hal tersebut membuat striker PSG itu kesal dan menempeleng kepala Alvaro.

Pertikaian itu lanjut ke luar lapangan. Neymar mengklaim Gonzalez melontarkan kata-kata berbau pelecahan berbau rasial. Gonzalez membantah bahwa dia sudah melakukannya. Setelah dilakukan persidangan oleh komite disiplin Ligue 1, Gonzalez dinyatakan bersih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, tuduhan aksi rasisme kepada Gonzalez tetap muncul setelahnya. Bahkan bek asal Spanyol itu sampai mendapat teror berupa pesan demi pesan, yang mencapai 20.000 buah. Tak cuma itu, Gonzalez serta keluarganya juga bakal dibunuh.

"Syukurlah keadlian ditegakkan. Saya ingin bicara sebelum ini tapi klub melarang," ujar Gonzalez kepada El Transistor.

ADVERTISEMENT

"Semua cerita yg ada itu bohong. Semua wasit datang kepada saya. Orang seperti dia tidak pantas saya hormati atau bahkan saya anggap. Lebih mudah jika kami berdua saling bicara dan menuntaskan masalah ini. Tapi Neymar belum menghubungi saya sama sekali. Saya tinggal di kota yang anti dengan rasisme. Semua orang tahu tuduhan diarahkan semua kepada saya, sementara dia duduk manis di rumah dan melihat ini semua terjadi," sambungnya.

"Saya tidak tahu siapa yang membocorkan nomor saya, tapi saya punya 2 juta pesan whatsapp ketika mendarat di Marseille dari Paris. Setiap malam sebelum tidur dan ketika saya bangun, saya mendapat 20 ribu pesan whatsapp."

"Saat ini telepon saya diamankan polisi. Saya tidak bisa menggunakannya secara penuh. Polisi sudah mampu memblokir beberapa grup. Saya bahkan diancam pembunuhhan dan juga orang tua saya. Ibu saya punya toko dan dia juga diteror."

"Melihat foto mobil saya diunggah di media sosial, itu menakutkan. Saya bahkan tidak berani keluar rumah selama sebulan ini," tutup Alvaro Gonzalez.




(mrp/cas)

Hide Ads