Caputo Lanjutkan Tradisi Penyerang Tua-tua Keladi Italia

Caputo Lanjutkan Tradisi Penyerang Tua-tua Keladi Italia

Putra Rusdi K - Sepakbola
Jumat, 09 Okt 2020 03:30 WIB
FLORENCE, ITALY - OCTOBER 07:  Francesco Caputo of Italy scores the second goal during the international friendly match between Italy and Moldova at Artemio Franchi on October 7, 2020 in Florence, Italy.  (Photo by Claudio Villa/Getty Images)
Francesco Caputo saat membobol gawang Moldova (Foto: Getty Images/Claudio Villa)
Jakarta -

Italia dianugerahi penyerang yang semakin tajam kala menua. Antonio Di Natale dan Luca Toni buktinya. Tradisi itu bersiap dilanjutkan oleh Francesco Caputo.

Anggur semakin tua akan semakin nikmat. Pepatah itu tampaknya tepat untuk menggambarkan deretan penyerang Italia yang kerap kali semakin tajam saat menua.

Kita lebih dulu mengenal sosok Dario Hubner, Antonio Di Natale, Luca Toni hingga Fabio Quaglirella sebagai penyerang tua-tua keladi asal Italia. Hubner menjadi top skor Serie A 2001/2002 bersama David Trezeguet pada usia 35 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Natale merengkuh gelar top skor Serie A 2009/2010 dan 2010/2011 di usia yang sudah menginjak 32 tahun. Gelar serupa direngkuh Quagliarella pada Serie A 2018/2019 saat usianya menginjak 36 tahun. Raihan lebih luar biasa ditorehkan Toni yang menggenggam top skor Serie A 2014/2015 di usia 38 tahun.

Tradisi penyerang tua-tua keladi Italia tersebut kini bersiap dilanjutkan oleh Caputo. Penyerang Sassuolo ini baru saja mencuri perhatian usai mencetak satu gol untuk timnas Italia kala mengalahkan Moldova 6-0 di laga uji coba, Kamis (8/10/2020) dini hari WIB.

ADVERTISEMENT

Ia membuat gol di laga debutnya bersama timnas Italia saat berusia 33 tahun dan 62 hari. Caputo menjadi debutan tertua kedua setelah Emiliano Moretti yang melakoni debut di usia 33 tahun dan 160 hari di laga kontra Albania pada November 2014.

Penampilan apik Caputo saat jumpa Moldova bahkan membuat pelatih Italia, Roberto Mancini, menjanjikan bakal membawanya ke Euro. Syaratnya, Caputo harus mampu menjaga konsistensi permainannya.

"Caputo bergerak dengan baik sebagai penyerang tengah. Dia melakukannya dengan baik. Jika dia terus seperti ini, dia bisa dipanggil untuk skuad Euro," ujar Mancini dikutip dari Football Italia.

Caputo menembus timnas Italia usai tampil menawan bersama Sassuolo. Ia mampu mengemas 21 gol dan 7 assist di Serie A musim lalu. Ketajamanya berlanjut di musim ini dengan sudah bikin 3 gol dan 2 assist hanya dalam tiga laga.

Sebelum melejit bersama Sassuolo, tentu tak banyak yang mengenal Caputo. Hal ini wajar adanya karena pria kelahiran Altamura ini lebih banyak bermain di Serie B.

BARI, ITALY - SEPTEMBER 09:  Francesco Caputo of Bari (L) and Crocefisso Miglietta of Ternana in action during the Serie B match between AS Bari and Ternana Calcio at Stadio San Nicola on September 9, 2012 in Bari, Italy.  (Photo by Giuseppe Bellini/Getty Images)Francesco Caputo tujuh tahun membela Bari dari 2008-2015 (Photo by Giuseppe Bellini/Getty Images) Foto: Getty Images/Giuseppe Bellini

Tim-tim semenjana semacam Bari, Selernitana, Siena, dan Virtus Entella sempat dibelanya. Caputo baru tampil rutin di Serie A dengan Empoli yang dibawanya promosi pada musim 2018/2019. Ia lalu hengkang ke Sassuolo.

"Kita memiliki jalan hidup masing-masing yang harus kita ikuti. Mungkin saya tidak bisa menunjukkan permain terbaik di tahun-tahun itu," ungkap Caputo mengenai jalan kariernya yang banyak berkutat di Serie B.

"Saya juga mungkin terlalu mencintai Bari yang lama saya bela. Tapi setelah itu, saya benar-benar menunjukkan apa yang ada dalam diri saya."

Patut kita nantikan kiprah Caputo di Serie A musim ini. Mampukah, ia menjadi top skor di usia senja seperti para pendahulunya dan menyegel tempat di Euro bersama Gli Azzurri.




(pur/ran)

Hide Ads