Marcelo Bielsa belum menyerah mendapatkan biaya kompensasi dari Lille. Manajer Leeds United itu kembali menggugat klub Prancis yang pernah memecatnya tersebut.
Bielsa diputus kontraknya oleh Lille pada Desember 2017 setelah gagal mendongkrak skuad asuhannya dari zona degradasi. Pelatih berjuluk El Loco itu dipecat tanpa adanya pemberian uang ganti rugi dari Lille.
Bielsa lantas meminta kompensasi senilai 18 juta euro, atau sesuai kontrak yang ditekennya pada Februari 2017. Dalam kontrak tersebut, terdapat 'klausul parasut' yang menyatakan dirinya berhak menerima semua biaya ganti rugi apabila kontraknya diputus lebih awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, Marcelo Bielsa turut menandatangani kontrak kedua yang disodorkan Lille pada Juli 2017. Dalam kontrak kedua Bielsa, tidak disebutkan adanya 'klausul parasut' seperti kontraknya yang pertama.
Kontrak kedua itu lah yang dikirim Lille ke Federasi Sepakbola Prancis (LFP) sebelum Bielsa resmi menangani timnya pada awal musim 2017/2018. Lille berpendapat bahwa kontak yang dikirim ke LFP adalah satu-satunya kontrak yang sah, sehingga Bielsa berhak dipecat tanpa biaya kompensasi.
Hal itu yang tidak diterima oleh Bielsa, sehingga dia mengajukan gugatan pada Maret 2018. Namun, pengadilan menolak permohonannya tersebut dan menjatuhkan denda sebesar 300 ribu euro kepada pria Argentina itu.
![]() |
Bielsa rupanya belum menyerah untuk mendapat biaya kompensasi dari Lille. Dia kembali mengajukan banding melalui pengadilan Prancis, Jumat (12/2/2021).
Dalam sidang yang dilakukan secara virtual tersebut, Bielsa diberi waktu 15 menit untuk menyampaikan pembelaannya. Laporan The Sun menyebut, El Loco tampak kecewa lantaran dirinya tidak mendapatkan waktu cukup untuk menjelaskan seluruh presentasinya.
"Saya mengalami kerugian dan anda tidak mengizinkan saya menyelesaikan presentasi saya," kata Bielsa, seperti dikutip dari The Sun.
Hasil persidangan Marcelo Bielsa kali ini diperkirakan belum bisa diselesaikan dalam tempo tiga bulan ke depan.
(bay/ran)