Mantan pemain Jiangsu Suning dan Inter Milan, Eder, membeberkan borok Suning Group. Suning disebutnya tak membayar gaji dan mengurung pemain Jiangsu di hotel.
Jiangsu Suning secara mengejutkan resmi bubar, Minggu (28/2/2021). Padahal, mereka baru saja menjuarai Liga China pada November lalu.
Suning Group selaku pemilik Jiangsu mengambil langkah menghentikan seluruh kegiatan tim termasuk tim sepakbola wanita dan akademi mereka karena masalah keuangan. Problem ini muncul tak lepas dari bisnis Suning Group yang terimbas pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eder yang turut mengantarkan Jiangsu menjuarai Liga China menceritakan buruknya Suning mengelola klub ini. Mantan pemain Inter ini mengatakan Suning sempat tak membayar gaji kepada para pemain dan menghalangi mereka untuk hengkang.
Tak hanya pemain para pekerja juga bernasib sama. Mantan pemain Inter Milan tersebut mengecam Suning yang dianggapnya tak menghormati para penggawa Jiangsu yang sudah membawa klub ini berprestasi.
"Suning tidak akan lagi berinvestasi dalam sepakbola. Mereka tidak menghormati semua pekerja dan pemain. Mereka membiarkan kami tanpa gaji dan mencegah kami bermain untuk klub lain," ujar Eder dikutip dari Oriental Sports Daily.
"Mereka semua adalah pembohong. Kami melakukan hal yang hebat untuk Suning Group, bahkan mampu menjuarai Liga China China. Namun kami tidak mendapatkan perlakuan dan rasa hormat yang pantas kami terima."
"Jika Suning Group bangkrut, saya bisa menerimanya, tapi tidak dengan cara mereka memperlakukan kami. Kami dikurung di hotel selama beberapa bulan. Kami turut menyebarkan nama Suning ke seluruh dunia, tetapi kami menerima perlakuan seperti itu dengan tidak hormat!," tegasnya.
Pengakuan Eder ini berpeluang membuat khawatir para pemain di mantan klubnya yaitu Inter Milan. Pasalnya, Nerazzuri juga dimiliki oleh Suning Group.
Krisis keuangan yang menimpa Suning juga santer dilaporkan turut berdampak kepada Nerazzurri. Suning dikabarkan berkeinginan menjual Inter kepada investor baru.
(pur/pur)