Timnas Belanda mengawali Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan dikalahkan Turki. Hasil ini memperburuk catatan De Oranje bersama Frank de Boer. Duh!
Belanda melawat ke Attaturk Olympic Stadium, Kamis (25/3/2021) dini hari WIB, dengan harapan meraih tiga poin mengingat misi wajib lolos ke putaran final Piala Dunia di Qatar tahun depan.
Sebab, Belanda sudah absen dari gelaran serupa tiga tahun lalu. Namun, Belanda memulai dengan buruk karena tak mampu lepas dari tekanan Turki yang tampil agresif sedari menit awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burak Yilmaz jadi mimpi buruk Belanda setelah dua kali membobol gawang Tim Krul pada babak pertama. Hakan Calhanoglu membuat skor jadi 3-0 ketika babak kedua baru jalan semenit.
Belanda sempat menghidupkan asa lewat dua gol cepat dari Davy Klaesen dan Luuk de Jong, sebelum hat-trick Yilmaz pada menit ke-81 mengunci kemenangan 4-2 Turki.
Derita Belanda bertambah setelah penalti Memphis Depay di pengujung laga gagal karena diredam Ugurcan Cakir. Ini melanjutkan tren buruk Belanda yang kesulitan menang dalam enam kunjungan terakhirnya, cuma dua kemenangan didapat.
Selain itu kekalahan ini makin memperburuk situasi De Boer sebagai pelatih Belanda. Sebab dari tujuh pertandingan awalnya, Belanda cuma menang dua kali, seri tiga kali, dan kalah dua kali.
Bahkan De Boer jadi pelatih pertama yang gagal memenangi empat pertandingan awalnya. Dua kemenangannya pun diraih atas tim-tim seperti Bosnia Herzegovina dan Polandia.
"Hasil yang sangat mengecewakan dan juga soal penampilannya. Kami tahu mereka akan menyerang lewat counter attack dan lihat saja gol pertamanya. Kami harusnya bermain dengan tempo lebih tinggi, khususnya sebelum istirahat," ujar De Boe kepada NOS TV.
"Ketika menghadapi tim yang bertahan total - atau menekan Anda - mungkin kelihatannya Anda yang kurang awas atau justru kurang agresif. Tapi bukan itu masalahnya. Memang sulit mencari celah, meski kami harusnya bisa lebih cepat bermain dari sayap ke sayap," sambungnya.
Untungnya setelah ini Belanda hanya menghadapi Latvia dan Gibraltar, dua tim terlemah di Grup G. Bisa menang, Frank de Boer?