Antonio Ruediger sempat dekat dengan pintu keluar Chelsea di paruh pertama musim 2020/21. Untungnya Ruediger bertahan karena Chelsea kini juara Liga Champions.
Bek tengah internasional Jerman itu sempat frustrasi setelah terpinggirkan saat Chelsea masih dibesut Frank Lampard. Ruediger cuma sembilan kali dimainkan oleh Lampard pada musim ini, yang membuat dia terpikir untuk pindah saja di bursa musim dingin lalu.
Akan tetapi, situasi Ruediger perlahan membaik sehingga dia pun mantap bertahan. Setelah Lampard dipecat pada awal tahun ini, pesepakbola berusia 28 tahun itu menjadi bek pilihan pertama Thomas Tuchel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah asuhan Tuchel, Ruediger sudah dimainkan 25 kali. Bersama Thiago Silva dan Cesar Azpilicueta, Ruediger mengawal lini belakang Chelsea dengan kukuh untuk finis keempat di Premier League dan memenangi Liga Champions usai menumpas Manchester City 1-0 di final.
Ruediger bersyukur karena urung memaksakan kepindahannya. Sukses Chelsea menjadi kampiun Eropa tidak akan pernah dia lupakan.
"Butuh sehari atau dua hari sebelum kembali normal lagi. Itu adalah hari terbaik dalam karier sepakbolaku. Tidak peduli apa yang terjadi pada tahun-tahun selanjutnya, aku tidak akan pernah melupakan malam di Porto," ungkap Ruediger kepada Sport1.
"Aku senang karena segalanya menjadi seperti ini di Chelsea. Melihat masa lalu, itu adalah keputusan terbaikku. Sudah pasti aku akan mencoba segalanya untuk melanjutkan penampilanku di Chelsea ini ke Kejuaraan Eropa."
Ruediger akan memperkuat Jerman untuk lolos dari grup 'neraka' di babak penyisihan Piala Eropa 2020. Di laga pertama Die Mannschaft akan berjumpa dengan Prancis pada 15 Juni mendatang.
"Tentu saja ini memberikan motivasi ekstra untuk bermain di Piala Eropa. Selalu begitu sih di dalam sepakbola ketika Anda sukses maka Anda akan menerima kelelahan dengan cara yang berbeda. Sekarang aku merasa sangat termotivasi untuk pekerjaan di depan bersama tim nasional," Ruediger menambahkan usai memenangi Liga Champions bersama Chelsea.
(rin/krs)