Spanyol mengawali Euro 2020 dengan tidak meyakinkan. Celakanya lagi, ada musuh dalam selimut bagi La Furia Roja. Siapa itu?
Spanyol menghadapi Swedia di laga pertama mereka di Grup E Piala Eropa pada Selasa (15/6/2021) dini hari WIB. Bermain di Estadio La Cartuja, Spanyol sebenarnya mendominasi permainan.
Dalam catatan situs resmi Euro 2020, Spanyol mampu menguasai bola sebesar 75 persen. Jumlah operan tim asuhan Luis Enrique sebesar 954, berbanding 174 yang dilepaskan oleh Swedia.
Soal jumlah tembakan, Spanyol juga lebih banyak. 17 Kali tembakan dilepaskan, dengan 5 tembakan yang mencapai sasaran.
Apa daya, skor kacamata 0-0 jadi penutup laga. Spanyol cuma bisa mengamankan satu poin.
Marca melansir, Timnas Spanyol bak punya musuh dalam selimut di Euro 2020. Ada dua hal, pertama rumput lapangan dan kedua adalah suporternya sendiri.
Diketahui, rumput lapangan di Estadio La Cartuja (di wilayah Sevilla) punya kualitas yang tidak cocok dengan permainan La Furia Roja. Lapangannya kering dan rumputnya disebut-sebut tidak bagus.
Suhu yang panas juga jadi faktor penghalang. Sehingga akhirnya, penyelesaian akhir tidaklah gemilang.
Musuh dalam selimut kedua buat Spanyol adalah suporter timnasnya sendiri. Tak ayal, mereka mencemooh pasukannya Luis Enrique.
Satu nama jadi sasaran yakni Alvaro Morata. Penyerang tengah itu sejatinya punya beberapa peluang emas, yang sayangnya tidak ada yang berujung gol.
Puncaknya di menit ke-38 saat keteledoran pemain belakang Swedia membuat Morata tinggal berhadapan dengan kiper Robin Olsen. Eh, finishing-nya buruk dan bola sepakan Morata malah menyamping.
Suporter Spanyol diyakini juga kurang puas dengan susunan pemain Spanyol yang dibawa ke Euro 2020. Padahal jika ditelaah, Timnas Spanyol sedang bertransisi.
Seperti diketahui, satu dekade terakhir Spanyol menjadi juara Piala Eropa dan Piala Dunia. Iker Casillas, Xavi, hingga David Villa menjadi generasi emas Tim Matador yang begitu menakjubkan.
Sekarang giliran para pemain muda macam Pedri sampai Ferran Torres. Maka sepertinya, Spanyol memang harus kembali mulai dari nol.
Simak rangkuman keseruan Euro 2020 di sini
(aff/rin)