.webp)
Masih soal kontroversi di laga Inggris vs Denmark. Kali ini tentang gol tunggal Denmark ke gawang Inggris, yang dipertanyakan keabsahannya.
Pada laga semifinal Euro 2020 yang digelar di Wembley, Kamis (8/7) dini hari WIB, Denmark mengawali dengan unggul terlebih dulu. Ada gol cantik yang dibuat Mikael Damsgaard dari tendangan bebas, saat laga memasuki menit ke-30.
Namun, ada satu bagian dalam proses gol itu yang lantas memunculkan perdebatan mengenai sah atau tidaknya gol Damsgaard, atau paling tidak bahwa tendangan bebas harusnya diulang. Ini karena pergerakan dari tembok/pagar betis dari pemain Denmark.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada Laws of the Game, yang disusun International Football Association Board (IFAB), ada potensi pelanggaran akibat pergerakan dari pagar betis pemain Denmark yang merapat ke arah pagar betis 'defensif' pemain Inggris sebelum bola ditendang.
Seperti dirangkum dari Manchester Evening News, Fooball.London, dan Sportbible, Laws of the Game menyatakan bahwa, "Ketika tiga pemain atau lebih dari tim yang sedang bertahan membentuk 'pagar', para pemain dari tim yang sedang menyerang harus tetap berada paling tidak 1 meter (1 yard) dari 'pagar' itu sebelum bola kembali dimainkan."
David Mooney, podcaster Manchester City, disebut-sebut sebagai salah satu yang lansung memperhatikan potensi pelanggaran tersebut. Ia sekaligus mem-posting aturan Laws of the Game yang merujuk pada situasi itu.
Pemain Inggris memang sempat mengajukan protes ke wasit Danny Makkelie atas keputusannya memberikan tendangan bebas tersebut. Tapi tidak jelas apakah kemudian para pemain Inggris juga melakukan protes terkait pagar betis pemain Denmark dalam proses gol.
Laga itu sendiri memunculkan Inggris sebagai pemenang. Usai ketinggalan lebih dulu dari gol cantik Damsgaard, skuad Tiga Singa bangkit dan berbalik menang walaupun ada kontroversi yang mengiringi seperti tudingan diving terhadap Raheem Sterling.
